October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Serangan Siber Ransomware [5]: Pemulihan PDNS Berjalan Masih Lamban

IVOOX.id - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, memastikan bahwa layanan imigrasi yang terdampak oleh serangan siber ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) sudah kembali pulih. Pengumuman ini disampaikan pada konferensi pers di Kantor Kemkominfo, Senin (24/6/2024).

"Imigrasi berhasil melakukan relokasi dan menyalakan layanannya. LKPP SIKaP sudah aktif, layanan perizinan event dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) juga sudah aktif, begitu juga dengan layanan di Kota Kediri. Yang lainnya sedang dalam proses. Jadi, kita memigrasi data-datanya," kata Semuel.

Ia menambahkan bahwa kecepatan pemulihan layanan dapat ditingkatkan melalui koordinasi yang baik antara tenant dan penyedia layanan cloud.

"Prosesnya bisa dipercepat apabila ada koordinasi antara tenant dengan penyedia layanan cloud-nya," ujarnya.

Serangan ransomware yang terjadi sejak Kamis (20/6/2024) mengakibatkan gangguan signifikan pada PDNS, yang berujung pada lumpuhnya berbagai layanan publik, termasuk layanan keimigrasian. Total, terdapat 210 instansi yang terdampak oleh serangan ini.

PDNS yang diserang adalah fasilitas sementara yang digunakan sambil menunggu pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) permanen selesai. PDNS terletak di dua lokasi, yakni Jakarta dan Surabaya, dan dikelola oleh Telkom Sigma. Serangan terjadi pada fasilitas di Surabaya.

Untuk mengatasi gangguan tersebut, BSSN dan Kominfo telah melakukan langkah-langkah koordinatif dan teknis guna memulihkan layanan yang terdampak. Tim siaga BSSN telah dikirim ke Surabaya untuk membantu proses pemulihan.

"Karena kebutuhan untuk proses bisnis dan jalannya pemerintahan, dibuatlah oleh Kominfo pusat data sementara yang ada di Jakarta maupun di Surabaya," ujar Semuel.

Serangan siber yang melumpuhkan PDNS diketahui menggunakan ransomware Brain Cipher, yang merupakan pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0. Pelaku serangan meminta tebusan sebesar USD 8 juta (sekitar Rp 131 miliar) untuk membuka enkripsi data yang terkunci.

Sementara upaya pemulihan terus berjalan, Kominfo dan BSSN juga melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan PDNS untuk mencegah insiden serupa di masa depan. "Kami terus berupaya memulihkan seluruh layanan dan memastikan keamanan data-data yang tersimpan di pusat data nasional," ujar Semuel.

Pemulihan ini menjadi langkah penting memastikan stabilitas layanan publik dan keamanan data nasional.

0 comments

    Leave a Reply