Serangan Israel Sasar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran di Isfahan | IVoox Indonesia

June 19, 2025

Serangan Israel Sasar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran di Isfahan

Iran-serangan-Israel-di-sejumlah-lokasi-Iran_2
Sejumlah petugas pertolongan berada di sekitar gedung yang rusak akibat serangan Israel di Teheran, ibu kota Iran (13/6/2025). ANTARA/Anadolu/aa.

IVOOX.id – Serangan Israel terhadap Iran menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Shahid Raisi di Isfahan pada Sabtu (14/62025) dini hari waktu setempat, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Republik Iran, IRNA, dikutip dari Antara.

Wakil Gubernur Isfahan, Akbar Salehi, mengatakan tim penyelamat segera dikerahkan setelah serangan tersebut dan tidak ada korban jiwa yang langsung dilaporkan setelah serangan terhadap pembangkit listrik tersebut.

Menanggapi kekhawatiran mengenai kemungkinan kebocoran radiasi, Salehi menyampaikan tidak ada polusi dari fasilitas tersebut yang akan menimbulkan kekhawatiran.

Pada Jumat (13/6/2025), Israel menargetkan fasilitas nuklir Natanz dan Fordo. Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) melaporkan kontaminasi nuklir terdeteksi di dalam fasilitas nuklir Natanz setelah serangan Israel.

“Beberapa kontaminasi terdeteksi di dalam fasilitas tersebut, namun kontaminasi ini tidak menyebar ke luar fasilitas,” kata Juru Bicara AEOI Behrouz Kamalvandi kepada televisi pemerintah Iran, dikutip dari Antara.

Sementara, tidak terdeteksi adanya kontaminasi radiasi di perbatasan Iran dan Azerbaijan, menurut pernyataan bersama dari Kementerian Situasi Darurat dan Kementerian Ekologi dan Sumber Daya Alam Azerbaijan.

"Selama pemeriksaan [di sepanjang perbatasan Azerbaijan dengan Iran], tidak ditemukan adanya kontaminasi radiasi latar belakang di lingkungan. Pemeriksaan terus dilakukan secara berkala," kata pernyataan tersebut, dikutip dari Antara, Sabtu (14/6/2025).

Iran, yang memiliki kapasitas senjata nuklir, pada Sabtu meluncurkan serangkaian serangan rudal balistik ke sejumlah target militer di wilayah yang diduduki Israel sebagai balasan tindakan rezim zionis yang menggempur Teheran sehari sebelumnya.

Rusia telah mengajukan sidang luar biasa Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Senin untuk membahas serangan Israel terhadap Iran, kata Wakil Tetap Rusia untuk Organisasi Internasional di Wina, Mikhail Ulyanov.

Wakil Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Amir Saeid Iravani mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Jumat bahwa kerusakan pada fasilitas nuklir Iran dapat menyebabkan konsekuensi "bencana" yang akan memengaruhi wilayah di luar kawasan.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan pada Jumat bahwa tingkat radiasi di luar fasilitas nuklir Natanz di Iran, yang sebelumnya diserang oleh Israel, tidak berubah dan tetap normal.

Mengutip Antara, pada Jumat (13/6/2025) dini hari, Israel memulai serangkaian serangan militer di dalam dan sekitar ibu kota Iran, Tehran, serta kota-kota Iran lainnya. Secara bersamaan, dan mengantisipasi respons menghancurkan dari Iran, Kepala Urusan Militer Israel, Israel Katz, menyatakan status darurat di seluruh wilayah Israel.

Militer Israel juga melakukan serangan yang menargetkan petinggi militer Iran. Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, dan Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, dilaporkan tewas di Tehran.

Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, langsung menunjuk jajaran petinggi militer baru pada hari yang sama.

Menurut Utusan Iran untuk PBB, Sa’eed Iravani, sejauh ini sebanyak 78 orang, termasuk pejabat militer senior, telah tewas dan 320 lainnya terluka akibat serangan Israel.

Sementara itu, di pusat kota Tehran, sistem pertahanan udara terlibat sedang melawan drone dan quadcopter milik Israel yang melintas di atas permukiman pada malam hari.

0 comments

    Leave a Reply