September, BI: Tingkat Bunga Kredit dan Simpanan Turun Jadi 12,23%

iVooxid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016 sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga kredit turun menjadi 12,23 persen dari 12,31 persen pada Agustus 2016.

"Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor satu, tiga, enam, dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,67 persen, 6,94 persen, 7,41 persen, dan 7,74 persen pada Agustus 2016 menjadi 6,63 persen, 6,84 persen, 7,31 persen, dan 7,66 persen pada September 2016," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Dengan penurunan ini, menurut Tirta, posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2016 tercatat sebesar Rp4.243,9 triliun atau tumbuh 6,4 persen (yoy). Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8 persen (yoy).

Penurunan kredit menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan likuiditas perekonomian, uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada September 2016. Pertumbuhan M2 pada September 2016 tercatat sebesar 5,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,8 persen (yoy).

Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen M1, uang kuasi, dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 5,9 persen (yoy), lima persen (yoy), dan -35,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,6 persen (yoy), tujuh persen (yoy), dan -9,9 persen (yoy).

"Selain dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit perbankan, perlambatan pertumbuhan M2 juga dipengaruhi oleh kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat (pempus)," jelas Tirta.

Kontraksi operasi keuangan pempus, Tirta menerangkan, tercermin dari meningkatnya simpanan pempus di BI yang tumbuh 55,6 persen (yoy), berkebalikan dengan bulan sebelumnya yang turun sebesar -0,5 persen (yoy).

"Kenaikan simpanan tersebut sejalan dengan penerimaan dana tebusan tax amnesty," tutup Tirta.[ava]