Sepekan, Rerata Nilai Transaksi Harian di BEI Susut 2,42%

IVOOX.id, Jakarta - BEI mencatat selama sepekan terakhir perdagangan 20-24 Februari, rerata rata-rata nilai transaksi harian turun 2,42 persen menjadi Rp8,88 triliun dari sepekan sebelumnya Rp9,1 triliun per hari.
Dalam rilisnya, Minggu, BEI mengungkapkan penurunan itu seiring rerata volume transaksi harian selama sepekan yang anjlok sebesar 20,18 persen menjadi 16,1 miliar saham dari sepekan sebelumnya yang mencapai 20,17 miliar saham per hari.
Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian dalam sepekan terakhir juga mencatat kinerja negatif, merosot 6,72 persen menjadi 1.004.732 dari sepekan sebelumnya 1.077.079 kali transaksi per hari.
Posisi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 6.856 atau mengalami pelemahan 0,57 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya pada level 6.895.
Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar hingga akhir pekan ini menjadi Rp9.501,89 triliun atau terkoreksi 0,01 persen dibanding posisi akhir pekan sebelumnya yang sebesar Rp9.503,09 triliun.
Pada perdagangan Jumat (24/2), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp77,13 miliar. Sedangkan untuk tahun ini yang berakhir 24 Februari 2023, investor asing sudah melakukan aksi beli bersih Rp162,76 miliar.
Selama sepekan, BEI menerima pencatatan perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sebagai emiten ke-19 di 2023. Selain itu, menerima pencatatan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV-2023 senilai Rp2 triliun yang diterbitkan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).
Maka, saat ini jumlah obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI selama 2023 sebanyak 12 emisi dari sebelas emiten, dengan nilai emisi sebesar Rp12,48 triliun. Dengan demikian, total obligasi dan sukuk sebanyak 516 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp455,03 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 126 emiten.
Jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 189 seri, dengan nilai nominal Rp5.425,54 triliun dan USD452,11 juta. Adapun Efek Beragun Aset (EBA) berjumlah delapan emisi senilai Rp3,30 triliun.

0 comments