Sepekan, Rerata Nilai Transaksi Harian di BEI Melorot 9,41%

IVOOX.id, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dalam sepekan berlalu rerata nilai transaksi harian ( RNTH ) melorot 9,41 persen menjadi Rp9,72 triliun dari sepekan sebelumnya yang mencapai Rp10,73 triliun per hari.
Berdasarkan data perdagangan Bursa, penurunan kinerja juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang melemah sebesar 3,7 persen menjadi 1.116.417 kali dari sepekan sebelumnya, yakni 1.159.261 kali transaksi per hari.
Namun, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir tercatat mengalami kenaikan 10,31 persen menjadi 20,54 miliar saham dari sepekan sebelumnya yang hanya 18,62 miliar saham per hari.
Sementara itu, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 6.880 atau terkoreksi 0,45 persen dibanding akhir pekan sebelumnya di posisi 6.911.
Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar di BEI pada akhir pekan ini menjadi Rp9.489,73 triliun atau menurun 0,22 persen dibanding akhir pekan sebelumnya, Rp9.510,52 triliun.
Pada perdagangan Jumat (10/2), investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp754,94 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir hingga 10 Februari 2023, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih Rp1,24 triliun.
Selama sepekan perdagangan, BEI menerima enam perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham, yakni NAYZ, IRSX, VAST, HALO, PACK dan CHIP. Sehingga, pada awal tahun ini sudah terdapat 17 emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa.
Selain itu, BEI juga menerima pencatatan dua obligasi dan sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2023 sebesar Rp1 triliun yang diterbitkan PT Sinar Mas Multifinance. Lalu, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT CIMB Niaga Auto Finance.
Maka, jumlah emisi obligasi dan sukuk di BEI tahun ini yang berakhir hingga 10 Februari 2023 sebanyak sembilan emisi dari delapan emiten, dengan nilai emisi Rp7 triliun. Sehingga, total obligasi dan sukuk menjadi 515 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp451,87 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.
Sementara itu, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 187 seri dengan nilai nominal Rp5.391,54 triliun dan USD452,11 juta. Sedangkan, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,3 triliun.

0 comments