Sentimen Virus Corona Terhadap Bursa Domestik Mulai Terbatas, Kata Analis Ini... | IVoox Indonesia

August 7, 2025

Sentimen Virus Corona Terhadap Bursa Domestik Mulai Terbatas, Kata Analis Ini...

virus corona

IVOOX.id, Jakarta - Ekonom Bahana Sekuritas, Lucky Ariesandi, menilai sentimen virus corona terhadap pasar saham di dalam negeri mulai terbatas seiring langkah cepat pemerintah mencegah penyebarannya.

"Langkah-langkah pencegahan serta gerak cepat pemerintah melakukan observasi terhadap sejumlah orang yang diduga terjangkiti, membuat sentimen virus ini terhadap pasar saham mulai terbatas," kata Lucky yang juga Kepala Riset Bahana Sekuritas dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (4/2).

Ia menambahkan bila melihat pengalaman di masa lalu ketika terjadi penyebaran virus SARS pada 2003 dan Flu Burung selama 2005-2007, tidak ada dampaknya baik bagi pasar saham maupun obligasi.

"Kami percaya hal yang sama juga akan terjadi," ujarnya, dikutip Antara.

Ia mengakui penyebaran virus corona yang begitu cepat sempat membuat sejumlah investor "wait and see" terhadap penyebarannya di Indonesia sehingga memicu Indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung terkoreksi.

"Dengan koreksi saham yang telah terjadi, sekarang adalah saat yang tepat untuk kembali masuk ke pasar saham dengan nilai valuasi yang wajar," kata Lucky Ariesandi.

Namun, ia memberikan catatan bahwa virus yang bermula dari Wuhan itu memang akan mempengaruhi komoditas global karena China adalah importir terbesar untuk batubara, nikel, tembaga, importir terbesar kedua untuk gas dan emas, serta importir terbesar ketiga untuk CPO.

Sehingga lanjut dia, bila penyebaran virus ini berkepanjangan, akan berpengaruh terhadap harga komoditas itu, juga bagi ekspor Indonesia yang sekitar 30 persen adalah kontribusi dari ekpor non-migas.

Sedangkan dampaknya bagi impor Indonesia, menurut Lucky, tidak akan besar karena perusahaan besar yang berada di Hubei yang terkait dengan Indonesia, seperti Yangtze Optical Fible and Cable (YOFC) dan Xiaomi, telah memiliki fasilitas perakitan di Indonesia.

"Sebenarnya pandemic virus ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi karena kompetisi dari China berkurang terutama untuk baja dan serat optik," katanya.

0 comments

    Leave a Reply