Sentimen Suku Bunga The Fed Dorong IHSG, Pakar Rekomendasikan Saham Properti

IVOOX.id – Equity Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan mulai 21 Juni 2024 hingga saat ini IHSG terus konsisten bergerak di atas EMA5, menunjukkan bahwa pelaku pasar sangat optimis dengan kondisi pasar saat ini. IHSG akan menguji area psikologisnya di area 7369 – 7403.
Jika data-data selama satu pekan ke depan sesuai dengan ekspektasi pasar, ada kemungkinan IHSG akan menembus area psikologis tersebut dan akan menguji level berikutnya di 7454 atau level tertinggi sepanjang masa (ATH).
Pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat 12 Juli 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren penguatan dalam sepekan sebesar 1,02% atau 74 poin ke level 7.327 dengan net buy asing sebesar 1,3 T.
Terkait penguatan IHSG pekan lalu tersebut, Imam menjelaskan bahwa IHSG tertopang oleh dua top gainers, yakni IDX PROPERTY yang menguat +7,25% dan IDX INDUST yang menguat +3,32%. Sementara itu, dua top losers yang membebani IHSG adalah IDX BASIC yang melemah -0,53% dan IDX ENERGY yang melemah -1,49%.
Imam menyebutkan beberapa sentimen yang mewarnai penguatan IHSG pekan lalu, di antaranya Indonesia Consumer Confidence, Indonesia Total Car Sales, penjualan sepeda motor, inflasi AS, serta inflasi dan neraca perdagangan China.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2024 menunjukkan penurunan dari level 125,2 pada Mei 2024 ke level 123,3 pada Juni 2024. Meskipun turun, level tersebut masih berada di atas angka optimis (100), didorong oleh kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE).
Penjualan mobil pada Juni 2024 mengalami penurunan 11,8% (yoy), namun lebih baik dari bulan sebelumnya yang turun 13,3% (yoy). Penurunan ini sesuai dengan perlambatan ekonomi domestik, seperti terlihat dari data PMI Manufaktur yang melambat ke level 50,7 poin pada Juni 2024 dari 52,5 poin pada Juni 2023.
Penjualan Sepeda Motor membaik selama 3 bulan terakhir dan mencatat pertumbuhan 3,5% (yoy) pada Juni 2024, menunjukkan perbaikan dari kelas ekonomi menengah ke bawah.
Inflasi tahunan AS pada Juni 2024 turun ke level 3% (yoy) pada Juni 2024, terendah sejak Juli 2023. Core inflation juga turun ke level 3,3% (yoy), terendah dalam 3 tahun terakhir. Pasar berharap The Fed akan segera menurunkan suku bunga acuannya pada FOMC September mendatang, dengan kemungkinan 86,4% menurut CME FedWatch.
Inflasi China pada Juni 2024 turun ke level 0,2% (yoy), lebih rendah dari periode sebelumnya (0,3%) dan konsensus (0,4%). Neraca perdagangan China naik 8,6% tetapi impor turun -2,3%, menunjukkan pelemahan ekonomi domestik China yang dapat mempengaruhi neraca dagang Indonesia.
Pada pekan ini, Imam menyarankan untuk memperhatikan sejumlah sentimen seperti data pertumbuhan ekonomi China, neraca dagang Indonesia, dan suku bunga BI. China akan merilis data GDP kuartal II yang diperkirakan turun ke 5,1% (yoy) dari Q1 sebesar 5,3% (yoy), serta data Industrial Production dan retail sales yang diperkirakan turun. Pelemahan ekonomi China dapat menjadi sentimen negatif bagi IHSG, terutama sektor komoditas.
Sentimen lainnya adalah neraca dagang Indonesia yang diperkirakan naik menjadi 2,98 miliar dolar AS dari 2,93 miliar dolar AS. Selain itu, BI akan merilis kebijakan moneter pada Rabu pekan ini dan diperkirakan menahan suku bunganya di 6,25%.
Ia memperkirakan bahwa pasar akan lebih fokus pada kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga yang akan berdampak positif pada sektor properti.
Selain itu, pelemahan USD/IDR lebih dari 2% dalam dua pekan terakhir menjadi sentimen positif bagi emiten yang bergantung pada impor bahan baku.

0 comments