May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Semester I-2017, Kredit BTN Tumbuh 18,81 Persen

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada semester I-2017 telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp177,4 triliun, atau naik 18,81 persen secara tahunan (yoy) dari Rp149,31 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit sektor perumahan sebesar 17,68 persen dan sektor non-perumahan 30,15 persen," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam acara konferensi pers paparan kinerja di Menara BTN, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Jenis kredit sektor perumahan, yang menempati 90,04 persen dari total pinjaman, naik 17,68 persen (yoy) dari Rp135,74 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp159,73 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Penaikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan BTN.

Per Juni 2017, KPR subsidi BTN naik 28,34 persen (yoy), dari Rp49,86 triliun menjadi Rp63,99 triliun.

Pada KPR non-subsidi juga tumbuh 11,09 persen (yoy) dari Rp57,15 triliun pada kuartal II/2016 menjadi Rp63,49 triliun di periode yang sama tahun ini.

Secara total, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) BTN tumbuh di level 19,13 persen (yoy) per akhir Juni 2017.

Dengan kinerja penyaluran tersebut, BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR, yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017 dan pangsa pasar KPR FLPP sebesar 95,77 persen per Juni 2017.

BTN juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit konstruksi sebesar 18,2 persen (yoy), dari Rp19,95 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp23,58 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Maryono mengatakan bahwa BTN tetap akan berkomitmen dalam sektor pembiayaan perumahan, khususnya perumahan di level menengah ke bawah.

Selain kredit perumahan, kredit non-perumahan pun tumbuh 30,15 persen (yoy) dari Rp13,57 triliun pada pertengahan tahun lalu menjadi Rp17,66 triliun di periode yang sama tahun ini.

Di sisi lain, pada kuartal II/2017, BTN pun telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp159,12 triliun atau naik 18,26 persen (yoy) dari posisi Rp134,55 triliun.

Catatan pertumbuhan DPK tersebut juga berada di atas rata-rata industri perbankan yang hanya naik sebesar 11,2 persen (yoy) pada Mei 2017 menurut data Otoritas Jasa Keuangan.

Adapun, pertumbuhan simpanan di BTN ditopang kenaikan giro, tabungan, dan deposito yang dihimpun BTN.

Per Juni 2017, giro BTN tercatat naik 25,97 persen (yoy) menjadi Rp41,73 triliun, tabungan naik 14,69 persen (yoy) menjadi Rp33,04 triliun, dan deposito naik 16,16 persen (yoy) menjadi Rp84,36 triliun. (ant)

0 comments

    Leave a Reply