Semester I-2017, Kredit Bank Bukopin Naik 2%

iVOOXid, Jakarta - Pertumbuhan penyaluran kredit dari PT. Bank Bukopin Tbk meningkat tipis sebesar dua persen menjadi Rp72,9 triliun pada semester I 2017 dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp70,8 triliun.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bukopin Eko Rachmansyah Gindo dalam keterangan tertulis mengenai ringkasan hasil kinerja di Jakarta, Selasa (1/8/2017) mengatakan, pertumbuhan kredit lebih banyak ditopang sektor ritel yang terdiri dari Mikro, UKM, dan Konsumer.
Hingga Juni 2017 dari total kredit ritel yang disalurkan, berasal dari segmen Mikro sebesar 15,41 persen, segmen Usaha Kecil dan Menengah sebesar 42,31 persen, dan segmen konsumer sebesar 11,06 persen. Sisanya sebesar 31,22 persen diserap oleh segmen komersial.
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 23,48 persen menjadi Rp95,6 triliun di paruh pertama tahun ini, dan turut mendorong longgarnya likuiditas Bukopin, dengan indikator Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) yang hanya 75,07 persen, atau di bawah ketentuan Bank Indonesia yang mengatur LDR perbankan di 78-92 persen.
Pertumbuhan kredit dan DPK tersebut mendorong pertumbuhan aset perseroan di semester I tahun ini sebesar18,56 persen menjadi Rp115,2 triliun dibandingkan Juni 2016. Sedangkan rasio kecukupan modal (Capital Adequcy ratio/CAR) Bukopin naik 16,34 persen, menyusul penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1,405 triliun.
Bukopin mengklaim ingin menjaga tren pertumbuhan jangka panjang.
"Kami telah menyiapkan sejumlah Program Quick Win dan Program Strategis untuk mendorong pertumbuhan jangka pendek dan jangka panjang," kata Eko.
Program strategis yang disiapkan adalah fokus pada bisnis dengan biaya modal (capital charge) rendah, optimalisasi bisnis proses kredit, peningkatan dana murah, rekomposisi sumber pendanaan, peningkatan pendapatan komisi yang berkelanjutan, penguatan proses bisnis, bisnis teknologi finansial dan perusahaan rintisan, serta menjangkau nasabah baru khususnya generasi milenial.
Terkait laba Bukopin pada semester I 2017 ini, jika menilik publikasi laporan keuangan Bukopin hingga Juni 2017 (tidak diaudit) dalam situsnya, laba bersih konsolidasi sebesar Rp499,6 miliar atau turun seklitar 14 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp581,1 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak sebesar Rp722 miliar. (ant)

0 comments