Selera Risiko Investor Naik, Dolar Menguat Tipis

IVOOX.id, New York - Minat investor terhadap aset berisiko menanjak seiring ekspektasi baru tercapainya kesepakatan dagang AS-China akhir tahun ini, sehingga dolar AS pun menguat tipis terhadap sekeranjang mata uang utama dan mencapai level tertinggi sepekan terhadap safe haven yen.
Sementara itu, pound Inggris menguat karena jajak pendapat pemilu Inggris selama akhir pekan terus menunjukkan keunggulan yang cukup besar bagi Partai Konservatif yang berkuasa.
China dan Amerika Serikat sangat dekat dengan kesepakatan perdagangan "fase satu", Global Times, sebuah tabloid yang dijalankan oleh harian resmi Partai Komunis, People’s Daily, mengatakan pada Senin (25/11), mengabaikan laporan media "negatif".
Terhadap yen, yang cenderung menguat di saat-saat terjadi tekanan geopolitik atau finansial akibat posisi Jepang sebagai kreditor terbesar dunia, dolar menguat 0,29 persen menjadi berada di 108,95 yen, tertinggi dalam satu minggu terakhir.
Juga membantu sentimen risiko adalah berita selama akhir pekan bahwa China berusaha untuk secara substansial menaikkan batas atas denda pelanggaran kekayaan intelektual.
"Pemerintah China berjanji untuk meningkatkan hukuman atas pelanggaran hak kekayaan intelektual dan ambang batas hukuman pidana yang lebih rendah untuk pencurian IP, berpotensi membantu dalam pembicaraan perdagangan AS-China," kata ahli strategi Morgan Stanley dalam sebuah catatan pada Senin (25/11).
Optimisme tentang kesepakatan perdagangan juga mengurangi permintaan untuk obligasi safe-haven.
Indeks dolar AS, yang membandingkan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,03 persen pada 98,298.
Para investor memandang Amerika Serikat sebagai berposisi relatif baik untuk menghadapi perang dagang yang besar seandainya ada.
Spekulan menaikkan taruhan jangka panjang bersih pada dolar ke level tertinggi lima minggu dalam seminggu hingga 19 November, data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menunjukkan.
Sterling naik dari posisi terendah baru-baru ini ketika jajak pendapat terus menunjukkan Konservatif yang berkuasa sebagai favorit untuk memenangkan pemilihan 12 Desember dengan janji mengimplementasikan Brexit dan menghentikan ketidakpastian politik selama tiga setengah tahun.(Antara)

0 comments