Sektor Tekstil Dukung Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Hasil Munaslub 2024

IVOOX.id – Sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) menyatakan dukungannya terhadap hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia 2024, yang menetapkan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam memberikan masukan kepada pemerintah di tengah kondisi ekonomi yang menantang. "Bukan hanya sekedar menyampaikan, tetapi memastikan masukan itu didengar, dikaji, dan diimplementasikan," katanya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Minggu (15/9/2024).
Munaslub Kadin Indonesia yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024, dihadiri oleh 28 KADIN Provinsi dan 25 Asosiasi/Himpunan yang memegang suara, mewakili 221 asosiasi dan himpunan lain dari 15 sektor Anggota Luar Biasa (ALB). Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Jemmy Kartiwa, turut hadir dalam acara tersebut.
Redma juga menyatakan bahwa sektor manufaktur, termasuk TPT, saat ini mengalami tekanan serius akibat tanda-tanda deindustrialisasi, dan langkah perbaikan harus segera dilakukan. Meski pasar global sedang lesu, Redma percaya bahwa pasar domestik masih bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan. “Kadin sangat dibutuhkan untuk mengkoordinasikan berbagai masalah lintas sektor dan mengambil langkah-langkah guna mengoptimalkan pasar domestik demi kepentingan industri kita,” katanya.
Ia juga menyoroti dampak krisis yang melanda sektor manufaktur, terutama TPT, yang kini berada dalam tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya, sektor ini harus segera diselamatkan karena tidak hanya berfungsi sebagai penghasil devisa dan pemenuhan kebutuhan domestik, tetapi juga sebagai jaring pengaman sosial ekonomi dengan menyerap 18,82 juta tenaga kerja.
Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%, Redma menambahkan bahwa sektor industri pengolahan harus tumbuh di atas 10%, dengan kontribusi terhadap PDB mencapai sekitar 25%. "Kita semua paham dengan perhitungan ini, dan tantangan KADIN ke depan adalah memperjuangkan hal tersebut agar kinerja manufaktur tidak terus merosot dengan pertumbuhan yang hanya 4% atau bahkan di bawah pertumbuhan ekonomi," kata Redma.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya Kadin dan pemerintah untuk mengkaji kebijakan di berbagai sektor, termasuk industri, energi, perdagangan, logistik, pertanian, pariwisata, hingga kebijakan insentif, agar semua sektor dapat bersinergi dan mendukung pencapaian target. "Mas Anin sangat memahami permasalahan dunia usaha, dan kami dari sektor TPT siap berjuang bersama untuk mewujudkan visi tersebut," ujar Redma.

0 comments