Sektor Jasa China Diambang Kebangkrutan

IVOOX.id, Beijing - Survei menunjukkan sektor jasa China pada Februari mencatat bulan terburuk dengan pesanan baru anjlok ke level terendah sejak krisis keuangan global 2008, sehingga para ekonom mendesak dukungan segera untuk menghindari kebangkrutan massal.

Indeks pembelian manajer (PMI) layanan Caixin/Markit hampir separuh angka bulan lalu menjadi hanya 26,5 dari 51,8 pada Januari. Itu adalah penurunan pertama di bawah margin 50 poin yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi secara bulanan untuk pertama kalinya sejak survei dimulai hampir 15 tahun yang lalu pada akhir 2005.

Koreksi yang tajam menunjukkan tindakan yang lebih mendesak diperlukan untuk mendukung sektor ini, yang mencakup banyak pengecer kecil yang rentan terhadap krisis coronavirus yang mewabah pada akhir Januari.

Aktivitas bisnis hampir terhenti karena puluhan juta orang terpaksa tinggal di rumah di tengah pembatasan perjalanan yang ketat sementara banyak restoran, mal, dan bioskop tetap ditutup.

"Konsumsi yang mandek di tengah epidemi virus corona telah berdampak besar pada sektor jasa," tulis Zhengsheng Zhong, direktur analisis ekonomi makro di CEBM Group, dalam survei pekan lalu, yang juga menunjukkan aktivitas tersebut menurun dengan kecepatan yang tinggi, seperti dilansir CNBC, Rabu (4/3).

Beijing membutuhkan sektor jasa yang kuat untuk meredam pelambatan manufaktur dan investasi yang berkepanjangan dan menciptakan lapangan kerja bagi pekerja yang diberhentikan di daerah lain.

Presiden Xi Jinping baru-baru ini menegaskan tekad negara itu untuk memenuhi target ekonomi yang tak ditentukan tahun ini tetapi analis di Nomura mengatakan data frekuensi tinggi menunjukkan output pada kuartal pertama dapat merosot lebih lanjut.

Sementara kasus virus baru yang dikonfirmasi telah menurun terutama di China, namun terus meningkat cepat di luar negeri.

“Meskipun kebijakan telah diperkenalkan untuk memberikan dukungan pajak dan pembiayaan untuk industri dan usaha kecil yang sangat dipengaruhi oleh epidemi, perusahaan jasa masih khawatir tentang ketidakpastian akibat epidemi,” kata Zhong Group CEBM.

Penjualan lebih buruk sejak krisis keuangan

PMI layanan Februari di Cina menunjukkan penurunan paling tajam dalam pekerjaan baru sejak November 2008 sementara pesanan yang luar biasa melonjak ke rekor tertinggi karena banyak yang tidak dapat memberikan layanan dan menutup toko sementara karena wabah.

Permintaan menyusut paling dalam, tetapi pesanan baru dari luar negeri juga turun tajam dari bulan sebelumnya. Permintaan ekspor turun terbesar sejak sub-indeks dimulai pada September 2014.

Perusahaan jasa melepaskan pekerjaan untuk pertama kalinya dalam hampir satu setengah tahun dengan sub-indeks ketenagakerjaan mencapai level terendah yang pernah ada. Pada saat yang sama, beberapa perusahaan berjuang untuk merekrut staf karena pembatasan perjalanan.

Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan telah menurunkan harga untuk ketiga kalinya dengan diskon yang paling agresif dalam hampir delapan tahun. Sementara itu, harapan mengenai prospek satu tahun untuk bisnis menjadi yang paling suram sejak seri dimulai pada 2005.

Sebuah survei China Merchants Bank terhadap lebih dari 20.000 perusahaan yang sebagian besar di sektor jasa yang dilakukan pada bulan Februari menunjukkan hampir 20% dari perusahaan tersebut menghadapi "kesulitan berat" karena coronavirus, sementara hampir 6% berada di ambang kehancuran.

"Meskipun epidemi memiliki efek yang lebih jelas pada sektor manufaktur, akan lebih sulit bagi perusahaan jasa untuk membuat kerugian arus kas mereka," kata CEBM Zhong.

PMI manufaktur dan layanan komposit Caixin, juga dirilis pada hari Rabu, melambat ke rekor terendah 27,5 pada Februari dari 51,9 pada Januari.(CNBC)