Sekjen PBB Serukan Hentikan Kekerasan di Beirut, Mulai Gencatan Senjata Gaza

IVOOX.id – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Sabtu (28/9/2024) menyatakan keprihatinan mendalam atas "eskalasi dramatis" kekerasan di Lebanon dalam 24 jam terakhir, serta menyerukan diakhirinya konflik di Timur Tengah.
"Siklus kekerasan ini harus dihentikan sekarang, dan semua pihak harus mundur dari ambang kehancuran," kata Guterres dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh juru bicaranya, Stephane Dujarric, dikutip dari Antara, Minggu (29/9/2024).
Dia memperingatkan bahwa "perang besar-besaran" akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan, tidak hanya bagi rakyat Lebanon dan Israel, tetapi juga bagi "kawasan yang lebih luas."
Sekretaris jenderal mendesak semua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menyerukan "penghentian permusuhan."
Ia juga kembali menyerukan "gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditahan di sana."
Lebih dari 200.000 orang telah mengungsi di dalam wilayah Lebanon akibat serangan udara Israel, kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada Sabtu (28/9/2024).
"Lebih dari 50.000 warga Lebanon dan Suriah yang tinggal di Lebanon kini telah menyeberang ke Suriah untuk menghindari serangan udara Israel," tulis Filippo Grandi di platform X, dikutip dari Antara.
"Operasi bantuan sedang berlangsung, termasuk oleh UNHCR, untuk membantu semua yang membutuhkan, bekerja sama dengan kedua pemerintah," tambahnya.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Israel baru-baru ini meningkatkan serangannya di Lebanon, menewaskan sejumlah komandan senior Hizbullah, termasuk pemimpinnya Hassan Nasrallah, dalam serangan udara pada Jumat (27/9/2024).
Pemboman intensif di berbagai lokasi di Lebanon berlanjut pada Sabtu (28/9/2024).

0 comments