Sekitar 25 Ribu Bayi Palestina Tak Diakui Israel, Dasar Zionis!

IVOOX.id, Jerusalem - Israel tidak mengakui 25.000 bayi Palestina yang lahir dalam beberapa bulan terakhir, kata Kementerian Dalam Negeri Palestina, Kamis (20/8).

Kebijakan itu berdampak pada orang tua dari bayi yang baru lahir karena itu berarti mereka tidak akan diizinkan bepergian ke dari wilayah Palestina - bahkan ke Jerusalem yang diduduki zionis - bersama anak-anak mereka.

Israel mengkondisikan pengakuan kepada bayi jika Otoritas Palestina secara resmi memberikan nama kepada Israel. Tetapi praktik itu dihentikan ketika Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk menghentikan koordinasi dengan Israel setelah Tel Aviv mengumumkan rencana untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki.

Israel, sebagai kekuatan pendudukan alias penjajah, mengontrol penyeberangan Tepi Barat dan dapat mencegah orang Palestina bepergian.

Ia juga memiliki database lengkap dari semua warga Palestina.

Wakil Menteri Dalam Negeri Palestina Yousef Harb mengatakan kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA, bahwa "kementerian mengeluarkan semua dokumen yang diperlukan untuk Palestina termasuk paspor, KTP, akta kematian dan sejak Mei lebih dari 25.000 akta kelahiran."

Harb mencatat bahwa Israel menggunakan masalah ini untuk menekan dan memeras warga Palestina di mana yang paling terpengaruh oleh kebijakan tersebut adalah orang tua dari bayi yang tidak dapat bepergian bersama mereka.

"Pendudukan [Israel] melakukan pemerasan terhadap rakyat Palestina kami dan ini bukanlah sesuatu yang baru," tambahnya.(yenisafak.com)