Sebelum Penyanderaan, Jalur yang Dilintasi Susi Air Aman Dilewati

IVOOX.id, Jakarta – Pendiri sekaligus pemilik maskapai penerbangan Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan tidak ada larangan terbang yang diterima maskapai-nya terkait jalur Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Menurutnya jalur tersebut aman dilewati maskapainya sebelum akhirnya pesawat Susi Air dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Lapangan Terbang Paro, Nduga, pada 7 Februari lalu.
"Zona merah yang menentukan itu adalah pemerintah, dan biasanya diinformasikan ke kami. Jadi authority daripada keamanan penerbangan itu pemerintah, dan kami menganggap Paro dari dulu karena ada rute perintis ya aman," kata Susi saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu.
Menurut mantan menteri Kelautan dan Perikanan itu selama ini tidak ada alert yang under. “Istilahnya diam-diam saja, alert merah tidak ada," ujarnya seperti dilansir Antara.
Susi menyebut lapangan terbang Paro merupakan bandara perintis yang telah ditentukan Pemerintah. IMenurutnya Susi Air mendapat kontrak perintis dari pemerintah sejak tahun 2012 untuk melayani rute perintis di wilayah Papua. Latarbelakangnya karena maskapai pesawat yang ada sebelumnya tidak lagi beroperasi.
"Jadi semua yang terbang adalah biasanya rute perintis dan rute yang aman. Jadi kalau Paro itu salah satu rute perintis dan kita terbang ke sana bertahun-tahun menerbangi rute perintis," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa Susi Air pun memberikan layanan penerbangan rute perintis di Papua dengan memperhatikan keamanan yakni mencermati Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan Pemerintah.
"Baik medan dan keamanan kita biasanya tak terbang ke tempat yang memang sudah ada indikasi, rumor, ketentuan, ada NOTAM resmi dari pemerintah," ucapnya.
Ia pun menyebut pilot yang bertugas melayani rute perintis di Papua memiliki kompetensi mumpuni untuk menerbangkan pesawat di medan pegunungan.
"Jadi biasanya yang Papua single pilot. Jadi (penerbangan jenis) porter itu yang sudah sangat qualified," imbuhnya.(antaranews.com)

0 comments