Sebagian Anggota Parlemen Afghanistan Skeptis Terhadap Pertemuan Bogor

IVOOX.id, Kabul - Sebagian anggota parlemen Afghanistan yang dikenal dengan sebutan Wolesi Jirga (Majelis Rendah), menilai pertemuan ulama trilateral - Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan - di Bogor, Jumat (11/5), hanya "simbolis" dan tak banyak membantu memberi solusi perang di negara itu.

"Saran simbolis dan pertemuan mewah seperti itu tidak dapat membantu kami mencapai perdamaian kecuali langkah serius diambil terhadap Taliban dan Daesh (ISIS) dan kelompok teroris lainnya," ujar Bashir Ahmad Tahyanj, seorang anggota parlemen, mengatakan, Sabtu (12/5), seperti dilansir laman Afghanistan, tolonews.com.

"Jika berharap bahwa pertemuan ini akan berdampak terhadap perang di Afghanistan, tentu itu sebuah kesalahan," kata Ali Alizada, anggota parlemen lainnya.

Pertemuan yang dibuka Presiden Joko Widodo di Istana Bogor tersebut melahirkan deklarasi perdamaian, yang antara lain menyatakan bahwa perang dan kekerasan tidak memiliki tempat dalam Islam dan bahwa Islam adalah agama damai.

Namun sebagian anggota parlemen memberi apresiasi dengan menyatakan pertemuan itu cukup membantu, misalnya dengan menyatakan fatwa serangan bom bunuh diri tidak diperbolehkan dalam Islam.