Satgas Covid-19: Hari ini DKI Jakarta Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Covid-19, Jabar Urutan 2

IVOOX.id, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus baru Covid-19 di Indonesia bertambah 1.362, Selasa (18/1/2022).
Berdasarkan data, penambahan 1.362 kasus positif Covid-19 hari ini sebagian besar berasal dari DKI Jakarta sebanyak 670 kasus, disusul Jawa Barat 292 kasus, dan Banten 203 kasus.
Kemudian Jawa Timur 44 kasus, Bali 23 kasus, Jawa tengah 17 kasus, Kalimantan Barat 14 kasus, Kalimantan Timur 14 kasus, kalimantan Utara 11 kasus, dan Sumatera Utara 9 kasus.
Kepulauan Riau dan Sulawesi Tengah masing-masih bertambah 8 kasus, Sumatera Selatan 7 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) 6 kasus, Sulawesi Selatan 5 kasus, Papua 5 kasus, dan Maluku 4 kasus.
Sulawesi Utara dan Sumatera Barat hari ini melaporkan masing-masing 2 kasus.
Papua Barat, Maluku Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Lampung, dan Jambi hari ini masing-masing melaporkan penambahan 1 kasus.
Kemudian ada enam provinsi yang hari ini tidak ada laporan penambahan kasus atau 0 yaitu Aceh, Riau, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.
Diketahui total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 4.273.783.
Untuk angka kesembuhan hari ini dilaporkan sebanyak 564 orang sembuh dari Covid-19.
Sehingga total angka sembuh saat ini berjumlah 4.120.036.
Untuk angka kematian, dilaporkan hari ini ada 9 kasus kematian akibat Covid-19.
Total angka kematian akibat Covid-19 saat ini berjumlah 144.183.
Dilaporkan juga hari ini kasus aktif Covid-19 bertambah 789. Total saat ini ada 9.564 kasus aktif Covid-19 di Indonesia.
Harus Waspada
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini Indonesia sedang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Ia meminta semuanya untuk waspada, tetapi jangan panik.
"Kita semua harus mewaspadai tren ini, namun tidak perlu bereaksi berlebihan. Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan, dan jangan menimbulkan kepanikan," kata Jokowi dalam pernyataan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (18/1/2021).
Berdasarkan penelitian atau studi yang dilakukan lembaga kesehatan dunia WHO, varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.
Namun, gejala yang ditimbulkan akibat infeksi varian tersebut lebih ringan dibandingkan varian lain.
"Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih, tanpa harus dirawat di rumah sakit," katanya.
Meskipun efek yang ditimbulkan tidak lebih parah dibandingkan varian delta, presiden meminta masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.
"Jangan jumawa dan jangan gegabah," katanya.
Sebelumnya Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah.
Pemerintah memprediksi puncak kasus Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Prediksi tersebut berdasarkan hasil pengamatan pemerintah terhadap kasus Omicron di Afrika Selatan.
"Dari hasil trajectory (Covid-19) di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam dalam konferensi pers virtual, pada Minggu (16/1/2022).
Oleh karena itu kata Luhut, pemerintah melakukan sejumlah langkah mitigasi agar peningkatan varian Omicron dapat diminimalisir. Tujuannya agar lonjakan yang terjadi tidak membebani sistem kesehatan di Indonesia.
Adapun langkah mitigasi yang dilakukan pemerintah yakni percepatan vaksinasi dan penegakkan disiplin protokol kesehatan.
"Pengetatan mobilitas akan menjadi opsi terakhir untuk dilakukan," kata Luhut.
Selain itu kata Luhut, pemerintah terus memperhatikan kasus Omicron yang terjadi di negara lain.
Misalnya kasus Omicron di Inggris dan Afrika Selatan yang saat ini telah melewati puncak harian kasus. Selain itu kasus Omicron di Amerika Serikat dan Perancis yang juga mulai melandai.
Pemerintah juga terus memonitor peningkatan kasus Omicron di India, Thailand, dan Filipina.
Luhut menyadari cepat atau lambat peningkatan kasus Covid-19 akan terjadi di Indonesia.
"Seperti yang terjadi kemarin dimana (kasus Covid-19 baru ) telah menyentuh angka 1.054 kasus per hari. Terakhir kita mencapai angka tersebut adalah pada tanggal 11 Oktober 2021 yang lalu. Tapi sore ini, hari ini juga menurun kembali di bawah 1.000 yaitu 800 sekian," kata Luhut.

0 comments