Sarana Multi Infrastruktur Diminta Segera Verifikasi Proyek LRT

iVOOXid, Jakarta – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) diminta Kementerian Perhubungan agar segera melaksanakan verifikasi nilai proyek Light Rail Transit (LRT) tahap pertama untuk rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah menetapkan nilai proyek tersebut sebesar Rp21,7 triliun atau lebih rendah dibandingkan dari perkiraan semula yang mencapai Rp23,4 triliun.

“Kami telah menyerahkan penetapan nilai proyek LRT Jabodebek itu kepada Kementerian Keuangan agar dapat dilanjutkan dengan penugasan PT SMI untuk melakukan verifikasi seperti yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan,” ungkap Prasetyo Boeditjahjono, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Rabu (05/07/2017).

Prasetyo mengemukakan, PT SMI, dalam verifikasi tersebut, akan mencari tahu mengenai sistem transaksi pembayaran sepanjang proyek tersebut berjalan. Lalu SMI akan memverifikasi besarnya bunga yang ditetapkan pemerintah dalam proyek tersebut karena akan ada bunga khusus, skema legal, lama konsesi, dan sebagainya.

“Kemudian SMI juga akan memverifikasi berbagai pihak yang terlibat dalam kontrak kerja proyek tersebut. Kontrak kerja antara PT KAI dengan PT Adhi Karya Tbk itu sudah pasti, kemudian ada juga kontrak antara pemerintah dalam hal ini DJKA (Ditjen Perekertaapian) dengan PT KAI dan sebagainya,” tukas Prasetyo.

Prasetyo berujar, nilai proyek LRT tahap pertama di Jabodebek tersebut sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Nilai proyek itu ditetapkan melalui berbagai diskusi dengan pihak-pihak terkait, yaitu PT Adhi Karya Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Jadi, dalam proses verifikasi tersebut, SMI tidak memulai pekerjaannya dari nol. Pasalnya, SMI akan melakukan penghitungan sesuai dengan kondisi yang sudah dibahas selama ini,” imbuh Prasetyo.[abr]