Sampdoria dan Milan Berharap Bangkit | IVoox Indonesia

June 5, 2025

Sampdoria

Sampdoria dan Milan Berharap Bangkit

Milan

claudio ranieri (dailymail com)

IVOOX.id, Milan - Dua kelompok pendukung klub sepakbola Italia akan berharap tim kesayangan mereka merebut kemenangan saat dua pelatih melakoni debut mendampingi tim asuhannya akhir pekan ini. Claudio Ranieri mendampingi tim juru kunci Sampdoria pada pertandingan pertamanya. Sementara Stefano Pioli melakukan debutnya bersama klub raksasa yang tengah terpuruk, AC Milan.


Ranieri yang kini berusia 67 tahun telah menggantikan Eusebio Di Francesco untuk kedua kalinya dalam enam bulan. Dia akan melatih tim profesional ke-17 dalam kariernya, dan yang ke-10 di Italia, ketika Sampdoria menjamu AS Roma. Klub asal ibu kota Italia itu adalah tempat Ranieri melatih musim lalu.

Pioli akan memimpin klub ke-13 yang berbeda, semuanya di Italia, saat AC Milan menjamu Lecce. Klub-klub sebelumnya pelatih berusia 53 tahun itu termasuk Lazio, Fiorentina, dan tetangga Milan, Inter. Pioli masih harus memenangkan trofi besar meskipun sangat dihormati karena metode latihannya.

Salah satu langkah pertama Pioli di Milan, menurut “Gazzetta dello Sport”, adalah mengatur ulang pengaturan tempat duduk di ruang makan klub. Pioli mengganti meja-meja kecil, yang menurutnya membuat pembentukan kubu-kubu dalam skuad, dengan satu meja makan besar.

Pada laga lain di Serie A, pemimpin klasemen Juventus yang mengoleksi 19 poin menjamu Bologna pada Sabtu malam. Inter yang berada di posisi kedua, satu poin di belakang Juventus , mengunjungi Sassuolo hari Minggu.

Ranieri selalu dikaitkan erat dengan Roma dan didatangkan secara sementara setelah Di Francesco dipecat pada bulan Maret.

Di Francesco disewa oleh Sampdoria untuk musim ini. Dia mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian Marco Giampaolo ke AC Milan. Di Fransesco dipecat setelah Sampdoria kalah pada enam dari tujuh pertandingan pembukaan dan kembali digantikan oleh Ranieri.

Sementara itu, Giampaolo bernasib sedikit lebih baik karena dia dipecat oleh Milan setelah tiga kali menang dan empat kali kalah. Milan yang pernah tujuh kali meraih gelar Eropa, belum memenangkan satu pun gelar besar sejak 2011. Milan telah berada pada musim keenam tanpa bertanding di Liga Champions.

Ranieri, yang dikenal karena pendekatan pragmatisnya, mengatakan bahwa sikap para pemain lebih penting daripada formasi mana yang akan dia gunakan.

“Saya tahu bahwa tahun lalu mereka bermain dengan baik di lini tengah. Yang paling penting adalah kami memiliki pemain yang yakin pada apa yang mereka lakukan,” ujarnya.

“Anda tahu bahwa saya penggemar Roma, tetapi saya selalu menyukai Sampdoria,” sambung Ranieri, yang terkenal saat memenangkan Liga Inggris bersama Leicester City pada tahun 2016.

“Saya telah dibawa ke klub yang berada di bawah klasemen, tetapi saya yakin itu bukan level sebenarnya dari skuad di sini,” tandasnya.


0 comments

    Leave a Reply