Saham Eropa Merosot, Saham Credit Suisse Anjlok dan IHSG Melemah
IVOOX.id, - Bengaluru, 20/3 (ANTARA) - Saham Eropa merosot pada awal perdagangan Senin, dengan saham Credit Suisse anjlok lebih dari 60 persen setelah UBS setuju untuk membeli bank bermasalah tersebut dalam kesepakatan sekitar 3,23 miliar dolar AS, menilai pemberi pinjaman Swiss itu hanya sebagian kecil dari nilai pasarnya dan memicu kekhawatiran krisis perbankan lebih luas.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa tergelincir 0,8 persen pada pukul 08.07 GMT, setelah mencatat penurunan mingguan terbesar tahun ini pada Jumat (18/3).
Saham Credit Suisse merosot 62,3 persen, setelah saingannya UBS Group AG mengatakan akan membayar 3 miliar franc Swiss (3,23 miliar dolar AS) untuk bank berusia 167 tahun itu dan menanggung kerugian hingga 5,4 miliar dolar AS, dalam paket yang diatur oleh regulator Swiss pada Minggu (19/3).
Saham UBS terpuruk 8,8 persen. Investor juga ditakuti oleh berita bahwa obligasi tambahan tier-1 Credit Suisse - atau obligasi AT1 - dengan nilai abstrak 17 miliar dolar AS akan bernilai nol, membuat marah beberapa pemegang surat utang yang mengira mereka akan lebih terlindungi daripada pemegang saham.
Indeks perbankan Eropa yang lebih luas terpangkas 3,2 persen mencapai level terendah dalam tiga bulan.
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
IHSG Melemah ikuti bursa saham kawasan dan global
IHSG ditutup melemah 65,75 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.612,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,68 poin atau 0,94 persen ke posisi 915,5.
"Investor mempertimbangkan prospek saham-saham perbankan dan mengantisipasi apa yang The Federal Reserve akan lakukan pada pertemuan kebijakan mereka minggu ini," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Para pelaku pasar mencari rasa aman dalam aset aset yang dianggap aman atau safe haven, seperti surat utang pemerintah, sehingga menyebabkan imbal hasil (yield) anjlok.
Yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury Note bertenor 10 tahun berada di 3,42 persen setelah anjlok 16 basis poin.
Sejumlah bank yang membutuhkan dana segar telah meminjam sekitar 300 miliar dolar AS dari The Fed sepanjang pekan lalu, yang mana sejumlah 143 miliar dolar AS ditujukan untuk Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Selain itu, sebesar 153 miliar dolar AS dipinjam melalui fasilitas pinjaman Discount Window, sehingga jumlah pinjaman melalui Discount Window pada pekan lalu melebihi jumlah pinjaman pada puncak krisis finansial global 2008.
Lebih lanjut, The Fed telah mengucurkan pinjaman lebih dari 11,9 miliar dolar AS melalul Bank Term Funding Program (BTFP), sebuah program darurat yang baru saja diluncurkan pada pekan lalu.
Dibuka melemah, IHSG betah cenderung bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor barang baku yang tercatat naik 0,38 persen.
Sedangkan, sepuluh sektor melemah dipimpin oleh sektor teknologi yang turun sebesar 3,47 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun 1,87 persen dan 1,29 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IRSX, ZATA, ERTX, SQMI, dan PSAB. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GOTO, BABP, PNLF, MKTR, dan FUTR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.242.633 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,73 miliar lembar saham senilai Rp7,48 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 346 saham menurun, dan 189 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 388,10 poin atau 1,42 persen ke 26.945,6, indeks Hang Seng turun 517,87 poin atau 2,65 persen ke 19.000,7, indeks Shanghai melemah 15,64 poin atau 0,48 persen ke 3.234,9, dan indeks Strait Times terkoreksi 52,28 poin atau 1,64 persen ke 3.131,0 (ANTARA/Bursa)
0 comments