October 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Rusia Kecam Pembunuhan Soleimani, Sebut Ada Konsekuensi Serius

IVOOX.id, Moskow - Rusia pada hari Jumat (3/1) mengecam keras AS atas pembunuhan jenderal penting Iran Qasem Soleimani, yang tewas Kamis dalam serangan pesawat tak berawak yang dilakukan militer AS dan diperintahkan oleh Donald Trump.

Rusia, sekutu penting Iran, mengatakan pembunuhan Soleimani akan memiliki "konsekuensi serius bagi perdamaian dan stabilitas regional," menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.

“Kami dipandu oleh premis bahwa tindakan seperti itu tidak kondusif untuk menemukan solusi bagi masalah kompleks yang telah menumpuk di Timur Tengah. Sebaliknya, mereka mengarah ke babak baru eskalasi ketegangan di kawasan itu, ”kata pernyataan itu, dikutip nationalreview.com

Soleimani, kepala Pasukan elit Iran Quds, tewas Kamis ketika AS berhasil melakukan pemogokan presisi pada mobil yang ia tumpangi di Bandara Internasional Baghdad. Serangan itu memicu kekhawatiran internasional tentang bagaimana Iran akan membalas.

Soleimani telah melakukan perjalanan ke Moskwa lebih dari sekali untuk pertemuan mengenai kerja sama militer di Suriah dan pengiriman rudal, mencemooh larangan perjalanan internasional yang diberlakukan PBB pada tahun 2007 yang bertujuan untuk mengurangi program senjata nuklir Iran.

"Ini mungkin puncak dari sinisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat, dalam sebuah pernyataan. "Washington tidak mengajukan banding ke Dewan Keamanan, yang berarti bahwa ia tidak tertarik dengan respons dunia [tetapi] tertarik untuk mengubah keseimbangan kekuasaan di kawasan tersebut."

23

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berbicara kepada menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov melalui telepon setelah kematian Soleimani dan meyakinkan Moskow bahwa AS tidak mencari perang dengan Iran, dan serangan pesawat tak berawak dilakukan untuk mencegah "serangan segera" yang direncanakan Soleimani pada orang Amerika .

Namun Lavrov menyebut langkah itu "ilegal" dan mengeluh bahwa dia tidak diberitahu sebelum itu dilakukan.


0 comments

    Leave a Reply