May 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Rupiah Terus Melemah, BI Minta Masyarakat Tak Panik

IVOOX.id, Jember - Bank Indonesia meminta masyarakat tidak panik dengan nilai tukar rupiah yang terus melemah dan hari ini, Senin (23/4), anjlok 82 poin mendekati level Rp14.000 per dolar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo memastikan Bank Indonesia akan masuk ke pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. "Bank Indonesia akan menjaga stabilitas nilai rupiah dengan melakukan intervensi yakni menjual dolar dan membeli surat utang negara. Dua intervensi itu yang dilakukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah," papar Dody, usai menghadiri serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan BI Jember di Gedung Serbaguna BI Jember, Jawa Timur, Senin sore, seperti diberitakan Antara.

Ia menyebutkan level rupiah ditentukan oleh mekanisme pasar sepenuhnya dan pelemahan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan oleh faktor eksternal, bukan karena kondisi ekonomi di dalam negeri.

"Tekanan terhadap rupiah dikarenakan dampak ekonomi global yakni perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, sehingga tidak hanya berdampak pada Indonesia. Namun, negara-negara berkembang lainnya juga terdampak," tuturnya.

Ia menjelaskan pihak BI juga akan menjelaskan kepada pasar dengan memberikan penjelasan tentang harapan, proyeksi, dan risiko ke depannya, sehingga meyakinkan pasar tidak akan terkena isu ke depannya terkait pelemahan rupiah tersebut.

"Dalam jangka menengah dan panjang, pihak BI bersama pemerintah akan memperbaiki di bidang ekspor yakni peningkatan ekspor, sehingga berdampak pada meningkatnya devisa. Kalau bicara ekspor, maka ada iklim usaha, investasi, dan peraturan yang kini dijalankan BI dengan pemerintah," katanya.

Dody juga meminta masyarakat tidak panik dengan nilai rupiah yang melemah dan tidak melakukan tindakan membeli dolar secara berlebihan yang justru dapat memicu semakin sulit untuk mempertahankan nilai rupiah.

"BI sedang main `lepas dan tarik` dengan sangat hati-hati dalam tekanan nilai rupiah. BI sebagai bank sentral sedang berupaya menangani moneter tersebut dan terpenting adalah masyarakat tetap tenang dengan kondisi tekanan ekonomi yang terjadi di dunia global," ujarnya.

Sementara Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah tidak berdampak signifikan pada perekonomian di Jawa Timur karena di wilayah provinsi setempat dikenal sebagai daerah pengolahan.

"Pertumbuhan ekonomi di Jatim cukup bagus dan banyak sentra produsen yang ada di sejumlah kabupaten/kota di Jatim," katanya.

0 comments

    Leave a Reply