Rupiah Melemah, Menkeu: Ketidakpastian geopolitik global | IVoox Indonesia

May 14, 2025

Rupiah Melemah, Menkeu: Ketidakpastian geopolitik global

rupiah melemah
Ilustrasi. Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.

IVOOX.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan nilai tukar rupiah melemah dan mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir sebanyak 0,7 persen secara year to date (ytd).

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers APBN KiTa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Sri Mulyani mengungkapkan pelemahan terhadap rupiah terjadi akibat ketidakpastian global. Perekonomian global masih lemah akibat ketidakpastian situasi geopolitik, kenaikan inflasi dan suku bunga, pelemahan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat, volatilitas harga komoditas, hingga perubahan iklim.

“Risiko dan ketidakpastian terutama dari global meningkat dan itu memberikan dampak rembesan atau spill over ke dalam negeri yang berpotensi bisa mempengaruhi mulai dari nilai tukar, kemudian inflasi, dan pertumbuhan ekonomi kita. Volatilitas atau gejolak dari pasar keuangan ini memiliki dampak di sektor riil,” ujar Menkeu.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengungkapkan aktivitas ekonomi di Indonesia masih terjaga, meskipun tetap harus diwaspadai menimbang situasi ekonomi global yang tidak pasti.

“Meskipun dengan situasi yang cukup menekan dan dinamis, konsumsi masih terjaga confidence-nya dan juga kita menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai alat kebijakan dan instrumen yang kita miliki. Makanya ekonomi relatif bisa terjaga,” ungkap Menkeu.

Ia menambahkan, fenomena melemahnya nilai mata uang terhadap dolar juga dirasakan oleh beberapa negara khususnya di Asia, hal ini disebabkan oleh nilai mata uang dolar yang hingga saat ini terus menguat.

" Jadi penyebabnya mungkin bukan rupiahnya, tapi dolarnya yang menguat, banyak mata uang yang melemah dibandingkan dengan USD seperti Filipina, Thailand, Korea won, dan Malaysia cukup dalam dan Indonesia mengalami depresiasi ytd 0,7 persen adalah juga karena dolar yang cenderung sangat menguat," ujar Sri Mulyani.

Sebagai mana diketahui, hingga saat ini, Kamis (26/10/2023) nilai tukar rupiah melemah 0,13 persen atau 21 poin menjadi Rp15.870 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.849 per dolar AS.

Nilai Tukar adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.

0 comments

    Leave a Reply