Rupiah Bergeming, Pasar Obligasi Limbung | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Rupiah Bergeming, Pasar Obligasi Limbung

Reza Priambada
Reza Priambada

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan rupiah yang cenderung mendatar tidak membuat laju harga sejumlah seri obligasi bergerak positif.

"Masih adanya kekhawatiran di pasar membuat pelaku pasar cenderung menahan diri dan berimbas pada minimnya aktivitas transaksi di pasar obligasi dalam negeri jelang libur Imlek," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (19/2/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 2,48 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 0,52 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,80 bps.

"Kembali adanya aksi jual membuat sejumlah harga obligasi, termasuk obligasi acuan cenderung melemah," ujarnya.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,55% memiliki imbal hasil 5,72% atau naik 0,02 bps dari sebelumnya di harga 99,66% memiliki imbal hasil 5,70%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 103,58% memiliki imbal hasil 7,16% atau naik 0,03 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,94% memiliki imbal hasil 7,13%.

Pada Kamis (15/2/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,11 bps di level 119,19 dari sebelumnya di level 119,33.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,05 bps di level 110,41 dari sebelumnya di level 110,468.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,43% dari sebelumnya di level 6,39% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,88% dari sebelumnya di level 2,91% sehingga spread di level kisaran 354,9 bps lebih tinggi dari sebelumnya 348,7 bps.

Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak turun di kisaran level 8,03%-8,08%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,92%-8,97%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,01%-10,04%, dan pada rating BBB di kisaran 12,54%-12,94%.

Pergerakan obligasi AS yang cenderung melemah disertai dengan belum beranjaknya pergerakan rupiah memberikan sentimen negatif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri.

Diharapkan aksi jual tidak tidak kembali terjadi agar pergerakan pasar obligasi tidak melemah terlalu dalam. "Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat menahan kenaikan sejumlah seri obligasi," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply