Risiko Kerja Tak Ciutkan Semangat Petugas Sintelis Wujudkan Keselamatan KA

IVOOX.id, Bandung - Keselamatan merupakan pilar paling utama bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator perkeretaapian. KAI mengemban kepercayaan masyarakat sebagai penyedia jasa moda transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan waktu perjalanan yang terprediksi.
Terciptanya perjalanan kereta api yang selamat, aman dan nyaman tidak terlepas dari perjuangan para pekerjanya yang terus berkomitmen memberikan pelayanan prima.
Di balik pelayanan KAI yang begitu rumit, ada banyak sosok yang memiliki peranan penting sesuai tugasnya masing-masing.
Salah satu bidang pekerjaan yang bekerja di balik layar pelayanan KAI adalah petugas sinyal dan telekomunikasi (Sintelis). Petugas Sintelis mempunyai tanggung jawab melakukan pemeriksaan dan perawatan peralatan persinyalan, telekomunikasi, dan listrik yang perannya sangat dibutuhkan bagi perjalanan kereta api.
Apa itu sinyal dalam dunia perkeretaapian? Sinyal merupakan alat atau perangkat yang digunakan untuk menyampaikan perintah pengaturan perjalanan Kereta Api dengan peragaan, warna dan/atau bentuk informasi lain.
Sinyal berfungsi untuk menunjukkan beberapa tanda seperti sinyal aspek berjalan, berjalan hati-hati, atau berhenti bagi perjalanan kereta api. Ada dua jenis sinyal yakni sinyal mekanik dan sinyal elektrik.
Sinyal elektrik sendiri masih terbagi lagi yakni: Sinyal utama seperti sinyal masuk, sinyal blok, sinyal berangkat, sinyal langsir, sinyal langsir; Sinyal pembantu seperti sinyal muka, sinyal muka antara, sinyal pendahulu, sinyal pengulang; dan Sinyal pelengkap seperti sinyal penunjuk batas kecepatan, sinyal penunjuk arah, sinyal penunjuk berjalan jalur kiri.
Sinyal-sinyal inilah yang menjadi panduan bagi masinis saat mengemudikan kereta api. Sinyal dalam dunia perkeretaapian ibarat rambu-rambu dan lampu lalu lintas di jalan raya bagi kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang aman dan selamat, seorang masinis harus paham dan patuh terhadap sinyal yang diberikan. Selain itu, untuk mendukung terciptanya keselamatan perjalanan, perangkat sinyal juga harus dalam kondisi prima.
Nah, di sinilah peran para petugas sintelis di jajaran KAI.
Para Petugas Sintelis di KAI pada umumnya memiliki latar belakang pendidikan elektronika.
Selain itu, hal yang harus dimiliki setiap Petugas Sintelis adalah jiwa yang bertanggung jawab, loyal, teliti, dan inovatif. Sebagai bekal ilmu dan skill dalam melakukan pekerjaannya, seorang Petugas Sintelis harus mengikuti diklat wajib antara lain Teknik Dasar dan Teknik Lanjutan.
Ada juga diklat-diklat lainnya yang fokus pada aset peralatan persinyalan. Petugas Sintelis juga harus memiliki Smart Card atau Uji Kecakapan Petugas Sintelis dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Sehari-hari, Petugas Sintelis melakukan pemeriksaan dan perawatan peralatan sinyal, telekomunikasi, dan administrasi meliputi perawatan berkala, tidak berkala, korektif, dan lainnya.
Hal ini untuk menjaga agar peralatan sinyal dan telekomunikasi kereta api tetap andal dan dalam kondisi yang baik. Semua aset peralatan persinyalan dan telekomunikasi selalu dirawat sesuai ceklis secara periodik dengan mengacu pada buku pedoman perawatan ITCS-MS (Indonesia Train Control System Maintenance Standard).
Sebelum melakukan perawatan atau perbaikan peralatan persinyalan yang berkaitan dengan kelistrikan, Petugas Sintelis harus melakukan briefing, pengecekan kelengkapan alat, serta menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
Petugas Sintelis juga harus melakukan komunikasi antar personil dalam pekerjaannya. Petugas Sintelis harus menjalankan pekerjaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Petugas Sintelis harus berhati-hati saat melakukan perawatan dan perbaikan peralatan pendeteksi kereta api karena peralatan tersebut memiliki arus listrik.
Jika dikerjakan dengan tidak hati-hati maka dapat membahayakan nyawa. Petugas Sintelis juga harus berhati-hati saat berada di jalur KRL yang memiliki medan listrik lebih tinggi.
Selain kehati-hatian, Petugas Sintelis juga harus memiliki kondisi tubuh yang fit dan prima. Ia harus siap bekerja dengan sistem shifting untuk merawat peralatan persinyalan sesuai tabel perawatan, memonitor lintas kereta api, dan melakukan pengecekan radiolokomotif untuk pemberangkatan kereta api.
Petugas Sintelis harus mampu menangani berbagai gangguan persinyalan. Beberapa di antaranya yakni banjir yang mengakibatkan alat pendeteksi kereta api tidak berfungsi, kabel persinyalan yang putus akibat oknum yang tidak bertanggung jawab, dan perbaikan palang pintu pelintasan karena ditabrak pengguna jalan raya. Selain itu, faktor eskternal yang menjadi tantangan tersendiri adalah perilaku masyarakat yang tinggal di sekitar jalur kereta api, khususnya dekat peralatan persinyalan.
Masih ada yang membuang sampah atau membakar sampah sembarangan sehingga berpotensi mengakibatkan kabel persinyalan yang ada di dalam tanah rusak. Hal tersebut tentu dapat membuat peralatan persinyalan kereta api menjadi terganggu dan harus segera diperbaiki.
Hal penting lain yang harus dimiliki Petugas Sintelis adalah jiwa pemberani yang disertai mawas diri. Tersengat aliran listrik, tangan terjepit wesel, serta melakukan pekerjaan di ketinggian (misalnya naik tower listrik) merupakan beberapa risiko kerja di bidang Sintelis.
Apalagi saat terjadi gangguan persinyalan karena faktor alam seperti hujan atau petir, Petugas Sintelis harus berhati-hati saat melakukan perbaikan agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Semua itu harus dihadapi dengan penuh kehati-hatian demi keselamatan disertai tanggung jawab.
Menjadi Petugas Sintelis bukanlah pekerjaan yang mudah. Para Petugas Sintelis di KAI dengan tugas-tugasnya yang sangat kompleks tentu memiliki jenjang karir terutama bagi yang berdedikasi tinggi dan melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
Di KAI, jenjang karir Petugas Sintel dimulai dengan menjadi petugas negative check, berlanjut menjadi Kepala Urusan Perawatan Preventive dan Perawatan Perbaikan, kemudian Kepala Urusan Pelaksana Teknis Sintelis (KUPT Sintelis), Quality Control Sintelis, Manajer Sintelis kemudian berlanjut ke jenjang karir yang lebih tinggi apabila dirasa cakap, memiliki kinerja yang baik, dan sesuai standar perusahaan.
Itulah seluk-beluk Petugas Sintelis yang bekerja di balik layar dan jarang dilihat para pelanggan kereta api. Begitu kompleksnya pelayanan KAI bahkan salah satu bidang pekerjaan yang menyokong terciptanya pelayanan prima pun masih terdiri dari beragam pekerjaan rumit. Namun, dengan patuh pada SOP yang sudah disusun sedemikian rupa dan kolaborasi antar bidang, semua pekerjaan rumit itu bisa terjalin rapi menjadi satu kesatuan utuh yakni pelayanan prima KAI.
Semangat ini pula yang diusung KAI saat meluncurkan logo baru baru pada 28 September 2020 lalu. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, perubahan logo ini memiliki makna yang sangat penting karena mengandung semangat dan harapan baru.
Hal ini juga sebagai langkah transformasi menjadi sebuah brand architecture yang efektif sehingga akan menciptakan keterpaduan di dalam KAI Group. Logo baru KAI ini terinspirasi dari bentuk rel kereta yang digambarkan dengan garis menyambung ke atas pada huruf A. KAI diharapkan terus maju dan menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi, terpercaya, bersinergi, dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Perubahan logo ini dalam rangka menjawab tantangan yang ada dan selaras dengan visi KAI yang baru yaitu Menjadi Solusi Ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. Semoga dengan logo baru ini memberikan spirit baru bagi KAI untuk mewujudkan visi berlandaskan pada nilai-nilai utama yang baru yaitu AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif,” kata Joni.

0 comments