Riset Benih, Jokowi Minta Tak hanya Fokus Padi | IVoox Indonesia

August 26, 2025

Riset Benih, Jokowi Minta Tak hanya Fokus Padi

-_220713102719-657
Presiden Jokowi saat berkunjung ke BB Padi yang berlokasi di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7). (Foto: Dok. Kementan)

IVOOX.id, Subang - Benih unggul menjadi salah satu kunci peningkatan produksi pangan. Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pengembangan benih unggul yang dihasilkan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Kementerian Pertanian.

Produktivitas varietas unggul yang dihasilkan bisa mencapai 9-12 ton/hektar (ha).

Bagi orang nomor satu di Indonesia itu, pengembangan tersebut merupakan lompatan besar dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan. "Saya yakin karena kita sudah 3 tahun ini tidak impor beras, swasembada beras akan segera kita capai. Katakanlah rata-rata 7 sampai 8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan utamanya beras kita," ujar Presiden saat berkunjung ke BB Padi yang berlokasi di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7).

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, untuk melakukan kunjungan kerja. Dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Presiden Jokowi lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 07.30 WIB.

Setibanya di landasan helikopter Lapangan Perum Sang Hyang Seri, Kabupaten Subang, Presiden Jokowi akan terlebih dulu menuju Pasar Sukamandi untuk menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan pedagang.

Selanjutnya, Kepala Negara akan beranjak menuju BB Padi melakukan sejumlah kegiatan. Diantaranya, meninjau koleksi dan konservasi plasma nutfah tanaman padi, meninjau unit produksi benih sumber padi, hingga meninjau varietas padi dan produk inovasi Kementerian Pertanian.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Kabupaten Subang yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Jokowi menilai, pengembangan benih padi sangat penting dalam meningkatkan produksi padi nasional. Bahkan ia menginginkan Indonesia sebagai negera besar mampu menguatkan sektor pangan agar terhindar dari kemungkinan adanya krisis pangan global.

"Kita tahu bahwa dunia sekarang ini sedang terjadi kekurangan pangan di mana-mana. Oleh sebab itu kita harus waspada memastikan ketersediaan pangan kita masih pada kondisi yang aman. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa yang namanya benih itu sangat penting sekali dalam rangka menaikkan produksi beras kita di setiap hektarnya," tuturnya.

Tidak hanya Padi

Namun, Jokowi juga meminta agar pengembangan benih tidak hanya terfokus pada benih padi, melainkan juga benih lain seperti singkong, sagu, sorgum dan jagung agar dapat dikembangkan untuk mendukung subtitusi pangan lokal. “Perlu saya tekankan bahwa jangan juga kita ketergantungan hanya satu beras, tetapi kita masih bisa mengembangkan yang namanya sagu, sorgum, porang, jagung, ketela pohon dan lain-lainnya ini masih memiliki peluang untuk kita tingkatkan produksinya," pintanya.

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan terimakasih atas arahan dan dukungan Presiden terhadap kemajuan benih padi di Indonesia. SYL berjanji pengembangan serupa juga akan dilakukan pada komoditas lain untuk mendukung terwujud swasembada pangan secara nasional.

"Kita sudah petakan mana saja wilayah wilayah yang akan ditanami sorgum, sagu, porang dan lain sebagainya. Juga kita sudah melepas beberapa varietas unggul padi kita untuk hasil yang jauh lebih baik. Sekali lagi terimakasih kepada Bapak Presiden atas perhatiannya terhadap sektor pertanian," ujarnya.

SYL menegaskan, pihaknya mendorong pengembangan kualitas varietas benih padi unggul untuk terus ditingkatkan produksi beras nasional. Pasalnya, benih padi memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas beras sebagai salah satu pangan pokok strategis di Indonesia dan mendukung ekspor beras.

"Tanpa benih varietas unggul, kita tidak akan bisa surplus beras seperti yang kita bisa rasakan saat ini sehingga tidak perlu impor beras lagi. Jadi peningkatan produktivitas beras harus jadi tantangan kita bersama karena beras sangat penting bagi kehidupan Bangsa," kata SYL.

SYL mengatakan sesuai data produktivitas padi Indonesia menduduki urutan kedua dari sembilan negara-negara FAO di Benua Asia. Urutannya yakni, Vietnam, Indonesia, Bangladesh, Filipina, India, Pakistan, Myanmar, Kamboja, Thailand. “Dulu kalau pakai varietas Silugonggo hanya menghasilkan 2 sampai 3 ton per hektar. Saat ini sudah ada varietas baru seperti Ciherang, Inpari dan lainnya, sudah diperkenalkan jadi produktivitas petani makin naik, stok beras kita pun naik," sebutnya.

Namun SYL berharap, produktivitas padi tidak hanya 5,2 ton/ha, tapi harus ditingkatkan lagi. Karena mantan Gubernur Sulsel dua periode ini meminta jajarannya untuk meninjau benih padi, irigasi, sistem pemupukan hingga pasca panen, serta melakukan berbagai upaya agar produksi padi mulai dari hulu hingga hilir bisa lebih efisien.

Selanjutnya ia juga meminta agar kehilangan hasil bisa berkurang dan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dan memberi keuntungan yang tinggi. "Saya berharap ini dipertahankan hasil-hasil yang luar biasa dan hasil yang sudah didapat bisa disampaikan juga ke masyarakat,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply