Ribuan Ton Beras Busuk di Gudang Bulog Kabupaten OKU Timur

IVOOX.id, Palembang -- Polda Sumatra Selatan masih mengecek kebenaran dan fakta sebenarnya terkait temuan 6.000 ton beras busuk di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
"Penyelewengan hukum atau tidak kan kami belum tahu persis. Katanya kan beras busuk. Kami belum tau ini beras untuk rastra atau bukan. Apakah beras pengadaan yang cadangannya atau suplai dari gudang itu. Kami belum tahu persis," ucap Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara di Palembang, Sumsel, Kamis (7/2).
Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan jajaran di bawahnya untuk mengecek dan menyelidiki langsung. "Saya sudah perintahkan Kapolres OKU Timur karena gudang ada di sana. Direktorat Krimsus Polda Sumsel yang terkait juga untuk berkoordinasi dan mengecek," jelasnya.
Diakui Zulkarnain, pihaknya dapat memberikan sanksi dan meneruskan masalah ini ke ranah hukum jika terbukti ada pelanggaran. "Kalau ada pelanggaran hukum kita tegakkan. Tapi kalau hanya karena administratif itu ranah Bulog," ucapnya.
Untuk saat ini, kata dia, pihaknya belum bisa menjelaskan lebih terinci. "Kami tidak boleh mengada-ada. Namun sebenarnya yang penting ketersediaan pangan di Sumsel aman dan tidak ada masalah. Apalagi sekarang lagi panen, kami sudah cek langsung melihat panen di Banyuasin, banyak petani senan (masa panen dan harga bagus), artinya memang tidak ada masalah," jelasnya.
Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Yusuf Salahuddin tidak merespons saat dihubungi.
Kasus beras busuk itu berawal dari temuan tim Sergab TNI AD di gudang Trukis Rahayu milik Bulog Sub Divre OKU di Kabupaten OKU Timur.
Menurut anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Yopi Syahrudin, anggota dewan juga telah mendatangi lokasi guna memastikan temuan ribuan ton beras busuk tersebut.
Menurut dia, dalam pantauan tersebut ditemukan ribuan ton beras pengadaan 2015 di gudang penyimpanan milik Bulog dengan kondisi busuk, berkutu dan hancur layaknya makanan hewan.
Dandim 0403 OKU Letkol Agung Wisoso mengatakan, pihaknya hanya mendampingi tim Sergap dan mendemukan ribuan ton beras busuk di gudang Bulog itu. Dia menjelaskan, beras busuk itu merupakan pengadaan 2015. "Tinggal menunggu lelang," kata dia.
Kepala Sub Divre Bulog OKU Deni Laksana Putra memaparkan, sebanyak 6.000 ton beras itu memang berada di gudang Bulog. Meski akan dilelang, namun ada aturan yang mengganjal saat ini.
"Ini untuk pakan ternak. Tidak ada orang di sekitar sini yang ikut lelang. Memang dikhususkan untuk orang di luar kota," terang dia.
Deni menganggap jika orang dari dalam kawasan OKU Timur yang memenangi lelang, beras yang tidak layak itu bisa kembali masuk ke dalam gudang Bulog. Dalam artian, beras tersebut bakal dioplos lagi dengan beras bagus yang otomatis bakalan masuk lagi pasti ke gudang Bulog. (Adhi Teguh)

0 comments