Ribuan Ikan Keramba di Telaga Ngebel Ponorogo Mati Mendadak

IVOOX.id – Ribuan ikan keramba di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengalami kematian mendadak sejak beberapa hari terakhir diduga akibat perubahan suhu air yang tiba-tiba dan munculnya belerang dari dasar telaga.
Pemilik keramba, Dwi Prastyono, menyatakan kematian ikan mulai terjadi sejak Jumat (31/1/2025) pekan lalu dan kemudian memuncak pada Sabtu (1/2/2025) serta Minggu (2/2/2025).
Kematian massal tersebut membuat para pembudidaya harus mengubur ikan yang mati untuk mencegah pencemaran air.
"Karena perubahan suhu air mendadak, banyak ikan mati. Kalau tidak segera dikubur, air telaga bisa tercemar," kata Dwi dikutip dari Antara, Jumat (7/2/2025).
Jenis ikan yang mati mencakup nila, tombro, tawes, dan gurami yang dipelihara di keramba apung. Sementara itu, ikan habitat asli telaga sejauh ini tidak terdampak.
Untuk mencegah kerugian lebih besar, Dwi menggunakan pompa air guna meningkatkan kadar oksigen di telaga.
Pembudidaya lain, Hadi Santoso, menyebut kemunculan belerang yang bercampur dengan air turut memperburuk kondisi. Ikan keramba dinilai lebih rentan dibanding ikan alami telaga.
"Sekitar 50 sampai 60 persen ikan di keramba mati. Ini fenomena musiman, biasanya terjadi setahun sekali atau dua kali. Tapi dua tahun terakhir tidak ada kejadian, baru muncul lagi sekarang," ujar Hadi, dikutip dari Antara.
Hadi memperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah akibat kematian ribuan ekor ikan yang beratnya bisa mencapai ratusan kilogram.
"Tidak ada pilihan lain, harus pasrah meski rugi besar. Ribuan ikan mati, mungkin beratnya bisa sampai ton," tutupnya.
Sementara, Dinas Peternakan, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menjelaskan bahwa kasus kematian ribuan ikan keramba di Telaga Ngebel disebabkan oleh fenomena upwelling yang dipicu perubahan cuaca.
Kepala Bidang Peternakan Dispertahankan Ponorogo, Siti Barokah, menjelaskan bahwa upwelling merupakan peristiwa naiknya air hangat dari dasar telaga ke permukaan akibat pergerakan air.
Proses ini membawa material seperti belerang dan amonia yang mengendap di dasar telaga.
"Fenomena ini sudah sering terjadi dan merupakan siklus tahunan di Telaga Ngebel. Tidak hanya di telaga, upwelling juga bisa terjadi di laut," kata Siti Barokah, dikutip dari Antara, Jumat (7/2/2025).
Menurutnya, hasil pemeriksaan kandungan air di Telaga Ngebel menunjukkan adanya zat belerang dan amonia yang diduga kuat menyebabkan kematian mendadak ikan keramba.
"Material di dasar telaga, termasuk belerang dan amonia, terbawa ke permukaan. Ini yang menjadi penyebab utama matinya ikan secara massal," jelasnya.
Siti Barokah menambahkan bahwa ikan habitat asli telaga cenderung memiliki daya tahan lebih tinggi dibanding ikan keramba, sehingga tidak banyak yang terdampak.
"Faktor adaptasi lingkungan membuat ikan habitat asli lebih kuat menghadapi perubahan kondisi," pungkasnya.

0 comments