Respons Bank Indonesia Soal Pemerintah Tarik Rp 200 Triliun untuk Disalurkan ke Bank | IVoox Indonesia

September 18, 2025

Respons Bank Indonesia Soal Pemerintah Tarik Rp 200 Triliun untuk Disalurkan ke Bank

Petugas keamanan melakukan penjagaan di kawasan Gedung Bank Indonesia
Petugas keamanan melakukan penjagaan di kawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

IVOOX.id – Bank Indonesia menyambut baik langkah pemerintah menarik dana sebesar Rp 200 triliun dari BI. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat kebijakan BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami menyambut baik kebijakan fiskal yang lebih ekspansi termasuk tadi adalah pemindahan dana pemerintah yang semula ada di Bank Indonesia kepada perbankan untuk menambah likuiditas, sehingga itu juga memperkuat kebijakan-kebijakan Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (19/9/2025).

Ke depan kata Perry, jumlah uang yang beredar diperkirakan akan meningkat sejalan dengan ekspansi kebijakan fiskal Pemerintah dan pertumbuhan kredit yang akan lebih tinggi.

Perry mengatakan BI saat ini telah melakukan dua ekspansi likuiditas, pertama penurunan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 4,75 persen dan menurunkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI sebesar Rp 200 triliun.

"SR-BI turun Rp 200 triliun dari Rp 976 triliun menjadi Rp 716 triliun sekarang. Dan itu juga ekspansi likuiditas dan sekaligus tentu saja membantu fiskal dalam pembiayaan fiskalnya melalui penerbitan SBN," katanya.

"Semua kami lakukan dengan asas-asas dan prinsip kebijakan moneter yang prudent dan terukur, inflasi rendah, rupiah stabil dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi dalam sinergitas itu," ujarnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah pada Jumat, 12 September 2025, mulai menyalurkan dana sebesar Rp 200 triliun ke lima bank milik negara.

Kebijakan ini kata dia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan likuiditas di sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Purbaya merinci alokasi dana tersebut di antaranya disalurkan melalui Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menerima Rp 55 triliun, sementara BTN mendapatkan Rp 25 triliun dan BSI Rp 10 triliun. Ia berharap tambahan likuiditas ini akan menggerakkan sektor ekonomi riil.

0 comments

    Leave a Reply