Realisasi Pupuk Bersubsidi Petrokimia Sumut 30,72 Persen

iVOOXid, Medan -Realisasi alokasi pupuk bersubsidi PT Petrokimia Gresik di Sumatera Utara hingga 28 April 2017 masih 30, 72 persen akibat Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura daerah itu terlambat mengeluarkan Surat Keputusan Alokasi.

"Akibat terlambat, maka penyaluran juga ikut lambat," ujar Staf Perwakilan Daerah Penjualan PT Petrokimia Gresik di Sumut, Puji Ashari di Medan, Senin (1/4/2017).

Dari 204.984 ton alokasi pupuk Petrokima (ZA, SP-36 dan NPK), hingga 28 April, realisasinya mencapai 62.972 ton.

Menurut dia, rata-rata dinas memberikan SK Alokasi untuk kabupaten/kota di pertengahan Februari 2017.

Bahkan SK Alokasi Dinas Kota Padangsidempuan baru keluar 12 April dan Nias Barat hingga akhir April belum diterima.

Adapun verifikasi dari pemkab/pemkot juga yang diterima masih 19 dan 14 daerah lainnya belum diterima.

Daerah yang belum melakukan verifikasi atas alokasi itu adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Nias Barat, Nias Utara, Simalungun, Pakpak Bharat, Humabang Hasundutan.

Selain itu Pemkot Medan, Siantar, Sibolga, Tanjungbalai, Padangsidempuan dan Gunung Sitoli.

"Petrokimia sudah menyampaikan masalah itu ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut dan berharap bisa diselesaikan dengan cepat agar realisasi alokasi bisa 100 persen sehingga petani tenang," katanya.

Kabag Media Penerbitan dan Dokumentasi Petrokimia Gresik, Widodo Heru Supriyono menegaskan, Petrokimia berkomitmen menjalankan tugasnya dengan baik yakni menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani dengan mengikuti aturan pemerintah.

Menurut Widodo, selain faktor lambatnya SK Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, hambatan penyaluran pupuk antara lain soal re alokasi pupuk yang cenderung dilakukan pemerintah daerah.

"Meski ada hambatan, Petrokimia terus berupaya menyalurkan secara lancar pupuk dengan berkoordinasi baik dengan segala pemangku kepentingan," kata Widodo.

Adapun stok pupuk Petrokimia secara nasional cukup aman dan memadai untuk memenuhi penyaluran di daerah. (ant)