Ratusan Orang Keracunan Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat, BGN Temukan SPPG Jambudipa 1 Cisarua Lakukan Proses Pencucian di Lantai

IVOOX.id – Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI melakukan peninjauan lapangan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jambudipa 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, menyusul terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait insiden keamanan pangan yang menimpa sejumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan bahwa penyelidikan penyebab KLB masih berlangsung oleh BPOM dan Dinas Kesehatan setempat, dengan estimasi waktu pemeriksaan laboratorium sekitar satu hingga dua minggu. “Dugaan sementara mengarah pada makanan yang dikemas dalam kondisi masih panas sehingga terjadi proses fermentasi dan menimbulkan bau tidak sedap. Hasil penyelidikan resmi akan disampaikan setelah pemeriksaan Labkesda dan BPOM selesai,” kata Hida, Kamis (16/10/2025).
Menu yang disajikan pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, tumis wortel brokoli, ayam blackpepper, tahu goreng, dan buah melon. Berdasarkan laporan awal, insiden bermula dari temuan pihak sekolah yang mencium bau tidak sedap pada lauk ayam, kemudian disusul dengan laporan beberapa siswa yang mengalami pusing dan nyeri perut. Dari total 502 siswa yang dibawa ke fasilitas kesehatan, sebanyak 56 sempat dirawat di RSUD Lembang, dan kini tinggal enam siswa yang masih menjalani perawatan.
Dalam peninjauan di lapangan, BGN dan Komisi IX menemukan sejumlah hal yang perlu segera diperbaiki di dapur SPPG Jambudipa 1. Ruang pencucian ompreng dinilai terlalu sempit dan kurang ventilasi karena adanya alat pengering berbahan gas di dalam ruangan. Selain itu, proses pencucian masih dilakukan di lantai dengan saluran air pembuangan yang berasal dari WC ruang cuci.
Ruang dapur juga disarankan menambah sirkulasi udara melalui pemasangan exhaust fan dan kipas tambahan, serta mengganti tirai berwarna kuning agar dapat mencegah masuknya lalat. Ompreng yang digunakan disebut belum sesuai dengan petunjuk teknis MBG terbaru. Sementara itu, alur higienitas dari penerimaan bahan baku hingga proses pencucian dinilai masih perlu penyempurnaan, meskipun sumber air sudah menggunakan PDAM.
“BGN bersama Komisi IX telah memberikan masukan teknis agar dapur SPPG Jambudipa segera memperbaiki ruang cuci ompreng dan memperluas area kerja. Kami memastikan seluruh dapur MBG memenuhi standar keamanan pangan dan higienitas nasional,” ujar Hida.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh pasca-insiden tersebut. “Kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi, baik dari sisi distribusi makanan, standar kebersihan dapur, maupun kualitas bahan pangan,” katanya.
SPPG Jambudipa 1 sendiri beroperasi sejak 24 Februari 2025 dan melayani 3.995 penerima manfaat, termasuk 346 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, serta 506 siswa kelas kecil. Setelah KLB ini, operasional dapur dihentikan sementara hingga seluruh proses investigasi dan pembenahan selesai dilakukan.
“Kejadian di Jambudipa 1 menjadi perhatian serius bagi BGN. Kami terus melakukan evaluasi menyeluruh agar pelayanan MBG tetap aman, sehat, dan sesuai standar nasional,” kata Hida.

0 comments