Rasa Syukur Menkopolhukam dan Mendagri Pemilihan Serentak 2020 Berjalan Lancar | IVoox Indonesia

May 11, 2025

Rasa Syukur Menkopolhukam dan Mendagri Pemilihan Serentak 2020 Berjalan Lancar

Mahfud MD, Menkopolhukam RI - ivoox id
Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, saat diwawancara terkait krisis Natuna saat ini ( Dok. Polhukam.go.id / ivoox.id )

IVOOX.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Menteri Dalam Negerti Tito Karnavian bersyukur gelaran Pemilihan Serentak 2020 berjalan lancar dan relative aman dari sisi penyelenggaraan maupun kesehatan Pemilih.

Menkopolhukam bercerita, pada awalnya banyak sekali kekhawatiran dan kecemasan Pemilihan Serentak ini dilaksanakan di dalam suasana Covid-19. Pada waktu itu banyak sekali usul kepada pemerintah agar Pemilihan ditunda karena kekhawatiran Pemilihan akan jadi klaster penularan Covid-19.

"Tapi karena itu kita berpikir terus kalau tidak ada Pemilihan, kapan menunggu sampai kapan itu tidak ada, kapan selesainya corona? Kita laksanakan dengan Bismillah, semua saran kita tampung, kita siapkan protokol kesehatan, dan Alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan Pemilihan itu menjadi klaster baru," ujarnya.

BACA JUGA: Ini PR Kepala Daerah Terpilih dalam Program Pembangunan Berkelanjutan

Covid-19, kata Mahfud, memang masih menyebar, baik di daerah yang tidak menggelar Pemilihan atau tidak. Tapi justru yang menarik lanjutnya, penyebaran  lebih banyak di daerah yang tidak ada Pemilihan.

Di acara yang sama, Mendagri juga mengucapkan syukur yang sama. Mendagri mengaku merasa lega bahkan bangga.

"Saya kira diantaranya pengaturan mengenai jam (pemungutan) sangat berpengaruh, dan ketegasan dari rekan-rekan pengamanan, Polri, TNI dan  Satpol PP yang sudah menyelesaikan mencoblos langsung pulang. Yang tinggal hanya saksi-saksi," katanya.

BACA JUGA: Inovasi Kepala Daerah, Kunci Pembangunan Berkelanjutan

Pengaturan jam pemungutan suara,  kata Mendagri,  setidaknya bisa mencegah kerumunan. Selain  mempermudah para petugas  di TPS karena kerja mereka ritmenya konstan, tidak ramai setelah itu kosong, ramai lagi. Kalau seperti itu melelahkan, namun ketika konstan,  para petugas TPS  kerjanya  menjadi lebih rileks.

"Nah ini saya kira mudah-mudahan bisa menjadi model untuk bukan hanya Pilkada di masa pandemi, tetapi model ke depan. Kemudian juga bisa kita sharing kepada rekan-rekan kita di negara lain karena bangsa kita mampu melaksanakan agenda sangat kolosal, di mana  lebih kurang 76 juta dari 100,3 juta pemilih (terlibat)," kata Mendagri.

0 comments

    Leave a Reply