Rahayu Oktaviani, Peneliti Owa Jawa - Primata yang Terancam Punah

IVOOX.id - Rahayu Oktaviani, alumnus IPB University dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), baru saja meraih penghargaan bergengsi Whitley Award 2025.
Ayu—sapaan akrabnya—terpilih sebagai penerima Whitley Award karena dedikasinya dalam melestarikan owa jawa (Hylobates moloch), salah satu primata langka dan terancam punah di dunia.
Penghargaan ini diberikan oleh Whitley Fund for Nature, lembaga amal asal Inggris, kepada para konservasionis dari negara-negara dengan keanekaragaman hayati tinggi yang melakukan aksi konservasi langsung di lapangan. Bagi Ayu, penghargaan ini adalah pencapaian besar yang berakar dari masa studinya di IPB University.
“Sebagai alumni IPB University jelas bangga mendapatkan penghargaan ini, karena saya banyak belajar konservasi di IPB University ketika menjadi mahasiswa sarjana. Kuliah di IPB University membuka banyak perspektif saya tentang konservasi dan keanekaragaman jenis satwa liar,” ungkap Ayu, dalam keterangan resmi, diakses Minggu (15/6/2025).
Perjalanan Ayu meneliti owa jawa dimulai pada 2008 saat ia menyusun skripsi. Awalnya, ia berencana meneliti orang utan, namun karena keterbatasan dana, ia diarahkan dosen pembimbingnya untuk meneliti owa jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Dukungan dana riset ia peroleh dari kolaborasi antara Departemen KSHE IPB University dan Ewha Womans University.
“Penelitian saya dulu tentang perilaku suara owa jawa. Jadi, tugas saya harus masuk ke dalam hutan, mengambil sampel suara owa jawa. Nah, hampir sekitar dua minggu saya tidak mendapat sampel suaranya, tapi begitu saya mendengar suaranya, suara owa jawa jadi salah satu suara yang paling indah yang saya dengar di alam. Dari situ saya mulai jatuh cinta, kemudian mulai ada niatan banyak ngulik lagi tentang owa jawa,” cerita Ayu.
Sejak saat itu, Ayu mendedikasikan 17 tahun hidupnya untuk meneliti owa jawa. Ia bahkan sempat meneliti primata lain, namun kecintaannya terhadap owa jawa tak tergantikan. Pada 2020, Ayu turut mendirikan Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (KIARA), organisasi nirlaba berbasis di Bogor, Jawa Barat.
“Sebenarnya sih tugas kita sebagai manusia bukan cuma owa jawa yang harus kita lestarikan, tapi semua makhluk hidup termasuk manusianya sendiri. Kadang ada anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang terpisah dari ekosistem, padahal menurut saya sejatinya manusia itu bagian dari ekosistem,” tutur Ayu.
“Jadi, di situ tugas melestarikan nggak cuma owa jawa, tapi juga banyak spesies lainnya. Khususnya di Indonesia, kita punya lebih dari 60 jenis primata. Bayangkan jika setiap alumni IPB University punya spesifikasi untuk upaya pelestarian setiap jenis primata, berarti kita sudah bisa berdikari sebagai peneliti dari Indonesia,” sambungnya.
Selain Whitley Award 2025, lulusan IPB University tahun 2009 ini juga telah meraih sejumlah penghargaan lain. Di antaranya adalah Women in Conservation Award 2023 dari Denver Zoo, Conservationist Award dan Dan Kyes Award for Excellence in Conservation Outreach 2022 dari American Society of Primatologists (ASP), serta Charles Southwick Conservation Education Commitment Award 2020 dari International Primatological Society.
Primata Langka yang Setia dan Terancam Punah
Hylobates moloch adalah primata endemik Pulau Jawa yang kini berada di ambang kepunahan. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 4.000 individu, tersebar di wilayah Jawa Barat dan sebagian kecil di Jawa Tengah.
Owa jawa dikenal sebagai satwa yang sangat setia terhadap pasangannya. Mereka hanya akan berpasangan sekali seumur hidup. Jika salah satu pasangan mati, owa jawa yang ditinggal biasanya tidak akan mencari pasangan baru, bahkan bisa mengalami stres berat hingga akhirnya mati. Kondisi ini memperparah upaya pelestarian karena memperlambat laju reproduksi.
Pada individu yang telah direhabilitasi, pasangan baru bisa saja dicari, namun proses ini sangat memakan waktu dan biaya. Oleh karena itu, pencegahan perburuan dan perdagangan satwa liar sangat penting untuk menyelamatkan spesies ini.
“Stop perburuan Owa Jawa! Stop memelihara satwa liar di rumah. Jangan biarkan mereka menjomblo. So, buat kalian yang tidak setia sama pasangannya, belajarlah dari owa jawa,” keterangan resmi gedepangrango.org.
Penulis: Diana
Kontributor

0 comments