Putin Sebut Nilai Perdagangan Indonesia dan Rusia tumbuh Pesat | IVoox Indonesia

June 25, 2025

Putin Sebut Nilai Perdagangan Indonesia dan Rusia tumbuh Pesat

antarafoto-pertemuan-bilateral-presiden-prabowo-dengan-presiden-putin-1750338759
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025). Dalam pertemuan bilateral tersebut keduanya mendeklarasikan kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia. ANTARA FOTO/Genta Tenri Mawangi

IVOOX.id – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia menunjukkan tren positif berdasarkan volume nilai dagang yang melonjak 40 persen dalam empat bulan pertama 2025.

"Pada tahun lalu, volume perdagangan dua negara (RI-Rusia) mencapai 4,3 miliar dolar AS. Selama 4 bulan tahun ini, volume dagang naik 40 persen," kata Presiden Putin dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, neraca perdagangan kedua negara yang kian positif, menandai posisi Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama Rusia di Asia Tenggara.

Dikatakan Presiden Putin, total nilai perdagangan Indonesia–Rusia pada 2023 sebesar 4,3 miliar dolar AS diperoleh dari transaksi di sektor perdagangan dan pangan.

Putin juga menjelaskan bahwa Rusia telah memperluas pasokan gandum ke Indonesia, sementara produk pertanian Indonesia juga semakin banyak memasuki pasar Rusia.

Tak hanya itu, pada April lalu, kedua negara menandatangani memorandum saling pengertian di bidang infrastruktur, yang membuka peluang ekspor produk peternakan Indonesia ke Rusia, kata Presiden Putin.

Kerja sama ini diperkuat melalui penyelenggaraan sidang bersama di bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi, serta forum bisnis yang melibatkan pelaku usaha dari kedua negara.

Sebagai langkah lanjutan, Putin menyatakan optimisme terhadap rencana penandatanganan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia.

“Harapan saya, perjanjian ini akan ditandatangani dalam waktu dekat,” katanya.

Putin juga menilai keanggotaan penuh Indonesia dalam kelompok ekonomi negara berkembang BRICS sejak Januari 2025 akan memberikan sumbangsih yang besar terhadap kelompok tersebut.

"Indonesia sebagai negara berwibawa dan berpengaruh besar di arena internasional, saya yakin akan menambah potensi BRICS dan memberikan sumbangsih besar, sumbangan tambahan kegiatan BRICS dan mekanisme kerja samanya," kata Putin.

Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS, sebuah organisasi yang terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, pada 6 Januari 2025.

Indonesia menjadi anggota ke-10 dalam BRICS, yang juga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Presiden Prabowo Subianto saat jumpa pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovskiy, menyatakan, rakyat Indonesia tak pernah melupakan uluran tangan Rusia yang membantu Indonesia terutama pada masa-masa Republik Indonesia baru merdeka.

Presiden menyebut Rusia banyak membantu Indonesia membangun infrastruktur vital seperti jembatan-jembatan, rel kereta api, pabrik-pabrik dan gedung-gedung besar di Jakarta dan kota-kota lainnya.

“Rusia membantu tanpa meminta kita kembali bayar utang dalam waktu cepat. Tetapi, akhirnya walaupun (dalam) beberapa puluh tahun, kami kembalikan utang kami pada saat itu,” kata Presiden Prabowo kepada Presiden Putin saat pernyataan pers bersama di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025), dikutip dari Antara.

“Sewaktu Indonesia masih baru merdeka, dan masih sangat miskin, Uni Soviet — pada saat itu di mana Rusia adalah inti, sudah sangat membantu kami. Sampai hari ini, rakyat Indonesia tidak lupa dengan bantuan dari Rusia,” kata Presiden Prabowo.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo menilai pertemuannya dengan Presiden Putin hari ini menjadi momentum semakin eratnya hubungan Indonesia dan Rusia yang telah terjalin selama 75 tahun.

“Hari ini kita telah bertemu, dan hubungan kita semakin lebih tinggi lagi. Pertemuan saya dengan Presiden Putin hari ini berlangsung dengan sangat intens, hangat, dan produktif di semua bidang,” kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo melaksanakan kunjungan resmi ke Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, Rusia, Kamis, bersama jajaran delegasi Pemerintah Republik Indonesia.

Kunjungan resmi itu diawali dengan pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin. Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, sementara Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Pertemuan empat mata antara dua pemimpin negara itu berlangsung selama sejam lebih.

Kemudian, Presiden Prabowo dan Presiden Putin berpindah ke ruangan yang lain untuk menikmati jamuan makan siang, yang diselingi dengan pertemuan bilateral dua negara.

Ada enam menu yang disajikan oleh Istana Konstantinovskiy dalam acara jamuan makan siang tersebut.

Selepas itu, Presiden Prabowo dan Presiden Putin menyaksikan pertukaran dokumen MoU yang telah ditandatangani oleh perwakilan dua negara, dan acara dilanjutkan dengan menyampaikan pernyataan pers bersama.

Terakhir, kunjungan resmi itu ditutup dengan pertukaran cenderamata antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin.

0 comments

    Leave a Reply