Putin Curhat, Saat Uni Soviet menjelang Runtuh, Ia Sempat Jadi Sopir Taksi Untuk Menafkahi Hidup | IVoox Indonesia

May 11, 2025

Putin Curhat, Saat Uni Soviet menjelang Runtuh, Ia Sempat Jadi Sopir Taksi Untuk Menafkahi Hidup

putin

IVOOX.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku bahwa ia sempat terpaksa bekerja sambilan sebagai sopir taksi untuk memenuhi kebutuhan hidup pada 1990-an, saat awal runtuhnya Uni Soviet.

Putin sedang membahas krisis ekonomi yang diderita Rusia setelah pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991 dalam komentar yang ditayangkan hari Minggu di sebuah film dokumenter TV berjudul “Rusia. Sejarah Terbaru.”

Dia menggambarkan runtuhnya Uni Soviet sebagai "disintegrasi sejarah Rusia," menurut laporan Reuters.

Putin mengatakan Rusia “berubah menjadi negara yang sama sekali berbeda” setelah pembubaran Uni Soviet. Dia mengatakan bahwa 25 juta orang Rusia tiba-tiba terputus dari Rusia, yang merupakan bagian dari “krisis kemanusiaan besar.”

Selain itu, Putin mengatakan bahwa dia secara pribadi terpengaruh oleh masalah ekonomi Rusia saat itu. Rusia menderita hiperinflasi pada 1990-an dan kemudian gagal membayar utang pada dekade itu.

Putin dilaporkan mengatakan: “Kadang-kadang [saya] harus bekerja sambilan dan mengendarai taksi. Tidak menyenangkan membicarakan hal ini, tetapi sayangnya, ini juga terjadi.”

Dia dikenal sebagai agen untuk dinas keamanan KGB Uni Soviet dan di bawah kekuasaannya sejak 2004, Rusia berbalik lagi pada sikap adikuasa Uni Soviet, setelah pada beberapa pemerintahan sebelumnya sempat begitu dekat dengan Barat sehingga perang dingin seakan benar-benar hilang.

Putin sebelumnya menyebut runtuhnya Uni Soviet sebagai “tragedi geopolitik terbesar” abad ke-20.

Komentar terakhir ini muncul saat kekhawatiran meningkat bahwa Rusia akan menginvasi Ukraina, yang merupakan salah satu dari 15 republik Soviet. G-7 memperingatkan pada hari Minggu tentang "konsekuensi besar" jika Putin menyerang Ukraina.

Intelijen AS telah mengindikasikan bahwa Rusia dapat merencanakan untuk melancarkan serangan ke Ukraina pada awal tahun depan, yang melibatkan hingga 175.000 tentara, Reuters melaporkan.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply