PSIM Yogyakarta Juara Liga 2 Indonesia 2024/2025, Lolos ke Liga 1

IVOOX.id – PSIM Yogyakarta mengunci gelar juara Liga 2 2024/2025 di bawah guyuran hujan, berkat kemenangan 2-1 pada pertandingan final di Stadion Manahan, Surakarta, Rabu (26/2/2025).
Mengutip Antara, Rabu (26/2/2025), laskar Mataram membuka keunggulan berkat gol Rafinha Rodrigues atau Rafinha pada menit kesembilan. Bhayangkara kemudian menyamakan kedudukan melalui gol Fareed Sadat pada menit ke-64, sebelum gol Roken Tampubolon merestorasi keunggulan PSIM pada menit ke-96.
Pertandingan ini sempat ditunda selama hampir lebih dari 90 menit setelah selesai dimainkannya babak pertama akibat hujan deras yang mengguyur lapangan. Wasit Rio Permana Putra sempat menggulirkan pertandingan babak kedua, tetapi setelah pertandingan dimainkan selama semenit, ia memutuskan untuk menunda laga.
PSIM bermain cukup santai pada awal laga. Setelah Savio Sheva gagal memaksimalkan dua peluang yang dimilikinya, PSIM memecah kebuntuan berkat gol Rafinha. Tendangan bebas pemain Brasil itu melengkung melewati pagar betis untuk bersarang ke gawang Bhayangkara yang dikawal Awan Setho. 1-0 untuk Laskar Mataram.
Bhayangkara berusaha segera membalas. Namun mereka kesulitan mengirimkan umpan-umpan matang untuk diselesaikan Ilija Spasojevic, sehingga beberapa peluang yang dimiliki Bhayangkara justru coba diupayakan Frengky Missa dengan dua tendangan jarak jauhnya.
Pada pertengahan babak pertama, hujan mulai mengguyur Stadion Manahan, tetapi laga masih dapat diteruskan karena laju bola tidak terganggu genangan air.
PSIM juga mencoba menggandakan keunggulan saat Rafinha melepaskan tembakan melengkung yang kali ini berhasil ditepis Awan Setho, Frengky lantas kembali melepaskan tembakan jarak jauh yang masih melambung tipis di atas mistar gawang PSIM.
Tuan rumah PSIM memiliki dua peluang bagus untuk menambah pundi-pundi golnya. Kali ini tembakan Rafinha dapat ditepis Awan Setho, dan tembakan Rendra Teddy juga dapat diantisipasi sang kiper Bhayangkara. 1-0 untuk keunggulan PSIM menutup babak pertama.
Setelah waktu istirahat babak pertama selesai, kedua tim kembali memasuki lapangan untuk memainkan babak kedua. Namun genangan air yang menyelimuti lapangan dan semakin derasnya hujan membuat wasit Rio memutuskan menunda pertandingan.
Babak kedua kembali dimainkan setelah tertunda selama 3 x 30 menit.
Pada awal babak kedua, PSIM masih mencoba mengendalikan permainan. Rafinha mengirimkan umpan terobosan panjang tertuju kepada pemain pengganti Roken Tampubolon, tetapi penyelesaiannya masih mudah ditangkap kiper Awan Setho.
Di tengah hujan yang masih terus turun, Bhayangkara sedikit demi sedikit meningkatkan tempo serangan dan memaksa PSIM lebih banyak bertahan. Bhayangkara sempat menarik keluar Ilija Spasojevic untuk digantikan Fareed Sadat, yang membuat daya gempurnya tetap terjaga.
Setelah beberapa peluang tanggung yang dimiliki, Bhayangkara akhirnya mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-64. Umpan silang kiriman Ruben Sanadi dari sisi kanan pertahanan PSIM, dapat ditanduk Sadat untuk membuat bola masuk ke gawang Harlan Suardi. Skor imbang 1-1 kemudian bertahan sampai babak kedua usai, dan membuat pertandingan harus dilanjutkan dengan tambahan waktu 2x15 menit.
PSIM merestorasi keunggulan mereka pada menit ke-96. Roken yang mendapat operan di sisi kanan pertahanan Bhayangkara, bergerak menggiring bola untuk masuk ke kotak penalti, dan melepaskan sepakan keras yang mengenai pemain Bhayangkara untuk melesak masuk ke gawang Awan Setho.
Sani Rizki melepaskan tendangan jarak jauh pada menit ke-106 untuk mudah ditangkap kiper Harlan. Harlan kembali memperlihatkan kelasnya pada menit ke-115 saat ia menepis bola tandukan Mufdi Iskandar hasil umpan silang Sadat.
Peluang terakhir milik Bhayangkara didapatkan oleh Felipe pada menit ke-122, tetapi Harlan lagi-lagi menjadi tembok tebal untuk memastikan gawangnya hanya kemasukan satu gol.
Lolos ke Liga 1
Pelatih PSIM Yogyakarta Erwan Hendarwanto menyatakan menjuarai kompetisi Liga 2 adalah bonus karena yang utama berhasil lolos ke Liga 1.
Terkait kemenangan tersebut, ia enggan jumawa karena capaian tersebut adalah hasil kerja dari seluruh tim.
"Ini sudah suratan takdir, kebetulan saja saya ada di sini. Jadi bukan saya yang hebat tapi ini rezeki dari Allah yang harus kita syukuri," katanya selepas pertandingan PSIM Yogyakarta melawan Bhayangkara Presisi FC pada laga final Pegadaian Liga 2 2024-2025 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025), dikutip dari Antara.
Ia berharap ke depan PSIM Yogyakarta bisa terus eksis di kompetisi Liga 1 Indonesia.
Ia juga mengapresiasi sambutan yang diberikan oleh tuan rumah serta pendukung Persis Solo Pasoepati.
"Kalau bahasa suporter kan Mataram Is Love, dengan dukungan dari berbagai pihak, dari tuan rumah Persis Solo, Pasoepati juga support kami, alhamdulillah kami bisa memberikan yang terbaik pada pertandingan sore ini," katanya.
Sementara itu, Pelatih Bhayangkara Presisi FC Muhammad Hanim Sugiarto mengatakan dua tim telah memberikan yang terbaik pada pertandingan kali ini.
"Pertandingan sore ini luar biasa, layak dinikmati oleh masyarakat. Dua tim main agresif dan melakukan hal yang luar biasa. Ini adalah sebuah hiburan bagi masyarakat Indonesia melalui sepak bola," katanya, dikutip dari Antara.
Meski kalah, ia bersyukur karena kesebelasan tersebut tetap dapat lolos di kompetisi Liga 1.
"Kami sampaikan rasa syukur atas apa yang kami lakukan sehingga bisa mencapai target promosi Liga 1. Kami masih punya banyak waktu untuk menuju ke Liga 1, evaluasi akan kami lakukan karena pertandingan akan berbeda di Liga 1 mendatang," katanya.

0 comments