Proyek Pengembangan Kilang di Balikpapan Habiskan Dana Rp117,8 Triliun | IVoox Indonesia

November 14, 2025

Proyek Pengembangan Kilang di Balikpapan Habiskan Dana Rp117,8 Triliun

Menteri ESDM Arifin Tasrif
Menteri ESDM Arifin Tasrif (ANTARA/Muhammad Solih Januar)

IVOOX.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, nilai investasi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang di Balikpapan mencapai USD7,4 miliar atau setara Rp117,8 triliun dengan asumsi kurs saat ini. 

Menurut Arifin dari total tersebut, USD4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

"Investasi ini mencerminkan besarnya skala proyek serta pentingnya peran proyek ini dalam mendukung ketahanan energi nasional," kata Arifin dalam siaran pers Senin (12/8/2024).

Arifin mengatakan proyek RDMP Balikpapan terus menunjukkan kemajuan signifikan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas pengolahan kilang minyak di Indonesia. Arifin mempertegas komitmen pemerintah dalam mengawal kelancaran pelaksanaan proyek ini.

Arifin juga mengarahkan agar seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini selalu melakukan evaluasi dan mendukung kerja tim (teamwork) agar proyek dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, komunikasi harus tetap terjaga dengan baik, dan setiap risiko yang mungkin terjadi harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat.

"Kalau seandainya berlarut-larut, harus diantisipasi apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan, tentu saja semuanya harus memberikan masukan," ujarnya.

Menurutnya salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan teknologi baru yang diterapkan, Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi bahan bakar dengan standar Euro 5.

"Kita mengevaluasi, meng-highlight hal-hal krusial apa yang harus kita hadapi ke depan. Kesulitannya apa, kemampuan kita apa, bagaimana kita bisa mengatasinya, sehingga target bisa diselesaikan sebaik-baiknya," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa perlu ada perhitungan yang matang terkait cost expenditure yang dibutuhkan, agar proyek dapat selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.

0 comments

    Leave a Reply