Proyek Kilang Minyak Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Penuh pada 2025

IVOOX.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang minyak di Balikpapan selesai paling lambat Bulan September tahun 2025 mendatang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah memastikan operasional kilang minyak tersebut akan beroperasi tahun depan. Hal itu disampaikan saat Arifin meninjau progres pembangunan proyek tersebut di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).
"2022 waktu saya kesini. Dulu kan baru civil works banyak. Tapi sekarang semuanya sudah terbangun. Jadi tinggal finishing saja. Progresnya sekarang 91% lebih," ujar Arifin dalam siaran pers Senin (12/8/2024).
Arifin mengatakan untuk menuntaskan proyek RDMP terdapat sejumlah tantangan, seperti pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu, serta terjadi gejolak geopolitik antara Rusia-Ukraina yang mempengaruhi rantai pasok sistem logistik.
"Kemudian antara proyek owner dengan kontraktor. Nanti mudah-mudahan bisa diselesaikan secara tuntas. Kita minta manajemen Pertamina untuk bisa ambil langkah. Bagaimana bisa menyelesaikan sehingga selesai tepat waktu dan tepat kualitas," katanya.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai USD7,4 miliar. Dari total tersebut, USD4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Menurut Arifin proyek ini akan meningkatkan ketahanan energi nasional, karena akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang sebanyak 100 ribu barel per hari. Sehingga kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari.
Lebih lanjut, Menteri Arifin memastikan bahwa September 2025 adalah tenggat waktu terakhir untuk penyelesaian proyek RDMP Balikpapan, karena apabila penyelesaiannya molor akan menimbulkan kerugian.
"Kita tidak mau proyek ini terlambat, sehingga output yang sudah kita targetkan jadi mundur. Kalau additional income, efisiensi bisa kita lakukan. Kalau terlambat kan kita loss," ujar Arifin.


0 comments