Program Makan Siang Gratis Terinspirasi Ajaran Nabi Ibrahim

IVOOX.id - Gus Miftah, Mubalig dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, mengaitkan program makan siang gratis untuk siswa yang diinisiasi oleh pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan ajaran Nabi Ibrahim AS dalam agama Islam.
Hal ini diungkapkannya dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Kamis (7/3/2024).
Gus Miftah menyampaikan analogi tersebut dengan merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS yang membangun atau merenovasi Ka'bah bersama putranya, Ismail.
Setelah Ka'bah selesai dibangun, Allah menyampaikan kepada Ibrahim bahwa memberi makan kepada orang lapar atau miskin lebih mulia di sisi-Nya daripada membangun bangunan suci tersebut.
"Kita diingatkan kemudian dengan suatu peristiwa ketika Nabi Ibrahim AS membangun Ka'bah atau merenovasi Ka'bah bersama putranya Ismail. Begitu Ka'bah jadi, Allah sampaikan kepada Ibrahim, satu suap nasi di perutnya orang lapar atau miskin itu lebih baik bagi Allah daripada membangun Ka'bah," ujar Gus Miftah dalam keterangan resmi yang diterima.
Menurut Gus Miftah, program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto mungkin terinspirasi dari ajaran Nabi Ibrahim AS.
Hal ini menjadi bukti bahwa memberi makan kepada orang yang membutuhkan merupakan tindakan mulia yang dianjurkan dalam agama.
Prabowo menjelaskan bahwa program makan siang gratis ini diinisiasi setelah menyadari bahwa hampir 25 persen anak-anak di Indonesia tidak mampu untuk makan pagi.
Dalam uji coba yang telah dilakukan di daerah Sukabumi, tepatnya di Kampung Cikembang, Prabowo mengungkapkan bahwa 3.000 siswa mendapatkan makan siang setiap hari.
"Memang benar program saya adalah makan siang untuk anak-anak Indonesia. Kenapa, hampir 25 persen tidak makan pagi tiap hari. Kita sudah mulai program uji coba makan siang gratis di daerah Sukabumi tepatnya di Kampung Cikembang, dua jam dari Ibu Kota," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu juga menyoroti fakta bahwa meskipun anak-anak tersebut mendapatkan makan siang, namun seringkali lauk makanan tersebut dibungkus untuk dibawa pulang kepada keluarganya.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kebutuhan pangan di Indonesia masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani secara bersama-sama.
"Dalam uji coba tersebut 3.000 siswa diberi makan siang setiap hari. Dan kenyataan, bahwa anak-anak itu makan tapi lauknya kadang dibungkus dibawa ke rumah untuk keluarganya. Ini dua jam dari Ibu Kota, saya tidak rela negara saya begini. Bagaimana saudara-saudara kalau pemimpin elite Indonesia masih cekcok di antara kita hanya rebutan kursi, padahal faktanya kondisi anak-anak kita seperti ini," tegas Prabowo.
Dengan adanya program makan siang gratis ini, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kelaparan di kalangan anak-anak Indonesia, serta memperkuat semangat solidaritas dan kepedulian sosial di masyarakat.

0 comments