Program Kementan Sukses Bantu 32 Kelompok Tani di Purbalingga  | IVoox Indonesia

May 1, 2025

Program Kementan Sukses Bantu 32 Kelompok Tani di Purbalingga 

pusat_d0761b56-570a-4fe4-b269-252cbe7ca2eb_news
launching Program Upland di Lapangan Desa Bandingan Purbalingga, Rabu (7/12). (Foto: Ist)

IVOOX.id, Purbalingga - Sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ini tak lepas dari program dan kebijakan pemerintah pusat serta daerah, serta sinergi seluruh para pemangku kepentingan setempat. 

Salah satunya melalui program UPLAND (Proyek Pengembangan Sistem Pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi) yang dinisiasi Kementerian Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). 

"Fokus untuk di Purbalingga adalah Budidaya Kambing dan Lada," ujar Direktur Irigasi Pertanian Dirjen PSP Kementan Ir. Rahmanto, M.Sc disela-sela acara launching Program Upland di Lapangan Desa Bandingan Purbalingga, Rabu (7/12). 

Turut hadir Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, serta Ketua DPRD Purbalingga H.R. Bambang Irawan. Upland sendiri merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi di mana pertanian dikembangkan secara komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm.

"Tujuan Upland ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani," kata Rahmanto. 

Dia menjelaskan kalau Upland merupakan program yang holistik. Intervensi program bukan hanya pada sektor budidaya, tetapi juga sampai dengan pemasaran hasil untuk meningkatkan pendapatan petani. 

"Saat ini UPLAND Purbalingga telah menjalin kerjasama dengan off taker untuk ekspor lada ke Jepang dengan total 300 ton sampai dengan 2024. Program UPLAND sampai dengan tahun 2022 telah menjangkau 13 Kabupaten di Indonesia," ungkap Rahmanto. 

Dalam sambutannya, Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi terhadap dukungan program UPLAND dari Kementerian Pertanian ini. Saat ini, kata dia, sebanyak 32 kelompok tani telah mendapatkan manfaat langsung dari Program UPLAND. 

Bupati berharap kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah ini terus diperkuat. "Kita berharap untuk tahun-tahun yang akan datang program Upland bisa diperluas supaya lebih banyak lagi petani yang mendapatkan manfaat," pungkasnya. 

Komponen Upland Project

Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Ali Jamil memaparkan jika Upland Project memiliki 4 komponen kegiatan.

“Untuk Komponen pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan. Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, komponen ketiga adalah penguatan sistem kelembagaan, dan komponen terakhir manajemen proyek,” jelasnya.

Ditambahkan Ali Jamil, ada 5 titik kritis dari kegiatan ini.

“Yang menjadi titik kritis pertama adalah kegiatan desain konstruksi prasarana lahan dan air irigasi. Hal ini meliputi aspek perencanaan, aspek teknis, aspek keuangan,” ujarnya.

Titik kritis lainnya adalah sosialisasi kepada petani mengenai kewajiban sharing dana 20% agar kegiatan berjalan sesuai rencana, kemudian pengelolaan bantuan alsintan pra dan pasca panen yang dilakukan oleh sub lembaga berbeda dalam kelompok tani.

Sementara Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Upland Project yang akan berlangsung hingga 2024, memiliki multiplier effect.

SYL-sapaannya- berharap Upland mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi.

“Caranya, melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan,” tutup SYL.

0 comments

    Leave a Reply