Presiden Ungkap Isi Pembicaraannya dengan Taipan di Istana

IVOOX.id – Presiden Prabowo Subianto mengungkap isi pembicaraannya dengan sejumlah taipan dalam negeri saat mereka dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta, setidaknya sebanyak dua kali pada saat diwawancara tujuh jurnalis senior di kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025). Ia menyebut para taipan itu menyatakan dukungannya untuk membantu program-program prioritas pemerintah.
“Mereka mengatakan, Pak apa yang bisa kami ikut? Silakan anda pilih! Gimana yang anda mau ya kan. Ada yang Pak kami akan buka rumah sakit di sini, Pak kami mau buka sekolah. Okay good. Konsultasi sama saya, tanya sama saya,” kata Presiden menceritakan isi pembicaraannya dengan para taipan dalam siaran TVRI di Jakarta, Selasa (8/4/2025), dikutip dari Antara.
Presiden kepada para taipan itu menyampaikan rencananya untuk membangun sekolah-sekolah di kantong-kantong kemiskinan.
“Itu argumen saya untuk mereka,” sambung Presiden.
Beberapa taipan, saat bertemu Presiden, juga menyatakan minatnya untuk membangun bandara, dan kawasan ekonomi khusus (KEK) beserta pabrik-pabriknya. Jumlahnya, Prabowo menyebut, sekitar 300 pabrik.
“Semua terbuka, exciting kalau saya. Everybody go! Competition is good, tetapi jangan kompetisi yang saling menjegal. Cooperation, collaboration, this is the new paradigm,” kata Presiden kepada para taipan saat mereka bertemu di Istana.
Dalam pertemuannya yang sama, Presiden juga menggugah rasa cinta tanah air dan nasionalisme mereka.
“Anda sudah jadi anak bangsa Indonesia. Kau keturunan mana pun terserah, dan kamu boleh, kamu harus bangga dengan heritage-mu. Gak ada masalah. Tetapi, Anda besar di sini. Anda jadi kaya di sini. Anda sudah paham budaya kita, seluruh kehidupan di sini. Saya yakin kalau pun dia tinggal di Amerika, dia pasti rindu rawon, rindu tempe, dan sebagainya. Jadi, itu pendekatan saya. Ayo, Indonesia incorporated, mereka paham itu,” kata Presiden membagikan pesan-pesannya kepada para taipan.
Presiden kemudian menekankan pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, begitu pun dengan swasta juga tidak dapat berjalan sendiri. Oleh karena itu, Presiden menilai kerja sama, kolaborasi, dan saling bantu menjadi keniscayaan.
Presiden kepada beberapa taipan juga mengaku telah kenal mereka cukup lama, bahkan kenal orang tua-orang tua mereka.
“You have been successful, bapakmu berhasil, Anda kuat. Saya bilang, saya tidak akan ganggu Anda, tetapi saya bilang, saya harus urus orang yang lemah, saya wajib urus orang yang miskin. Jadi, tolong saudara mengerti, saya harus berkonsentrasi untuk ini,” kata Presiden.
“Tetapi, kalau mereka naik tingkat, kalau mereka punya kekuatan ekonomi, mereka punya kekuatan ekonomi, mereka tambah makmur, daya beli mereka naik, siapa yang untung? Kalian, kalian, kalian kan. Mereka akan beli barang-barangmu dari pabrikmu, mereka akan beli apartemenmu, rumahmu, mereka akui, ya oke, monggo silakan,” sambung Presiden kepada para taipan.
Presiden beberapa kali memanggil sejumlah taipan ke Istana Kepresidenan, di antaranya Prajogo Pangestu, Dato Sri Tahir, James Riady, Tomy Winata, Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Chairul Tanjung, Hashim Djojohadikusumo, Garibaldi Thohir (Boy Thohir), Sugianto Kusuma (Aguan), Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, dan Anthony Salim.

0 comments