Presiden Minta Perlindungan Kepada Tenaga Medis Ditingkatkan | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Presiden Minta Perlindungan Kepada Tenaga Medis Ditingkatkan

presiden joko widodo
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas melalui telekonferensi tentang Percepatan Program Padat Karya dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/4/2020). ANTARA/HO-Biro Pers Istana

IVOOX.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo memerintahkan diterapkannya perlindungan optimal bagi para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya dalam menangani pandemi COVID-19.

Presiden meminta jajarannya untuk menerapkan upaya agar tidak ada lagi tenaga medis yang wafat karena menangani pasien terinfeksi virus corona.

“Penekanan dari Presiden, untuk memberikan perlindungan optimal kepada para dokter dan tenaga medis lain sebagai garda terdepan,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo saat menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo usai rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/4).

Kepala Negara meminta perlindungan kepada seluruh tenaga medis agar ditingkatkan. Salah satu upaya tersebut, adalah dengan memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis yang bertugas menangani pasien terkait COVID-19.

Tidak ingin ada dokter yang wafat karena perlindungan belum maksimal. Oleh karenanya perlu kerja sama dari semua pihak untuk dokter dapat perlindungan yang lebih baik lagi,” ujar dia.

Dalam rapat tersebut, kata Doni, Presiden juga menginginkan agar seluruh tenaga medis mendapat Alat Pelindung Diri (APD) yang terbaik, dan sesuai standar Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO).

Lebih lanjut, ujar Doni, pemerintah juga mengimbau untuk sosialisasi yang lebih masif mengenai penggunaan layanan telemedis, agar masyarakat yang mengeluh sakit dengan gejala ringan tidak serta merta pergi ke rumah sakit. Dengan layanan telemedis, interaksi antarindividu di rumah sakit, termasuk interaksi dengan dokter berkurang sehingga risiko penularan virus Corona dapat diminimalisir.

“Sudah ada 20 perusahaan rintisan (start up) kesehatan, ada satu juta masyarakat yang sudah manfaatkan fasilitas ‘chatbox’. Menteri Kesehatan juga melaporkan dalam beberapa hari terakhir tingkat konsultasi COVID-19 menurun, sementara non-COVID-19 naik,” ujarnya.

Menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, hingga Minggu (19/4) jumlah pasien COVID-19 di Indonesia mencapai 6.575 orang, 686 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 582 pasien meninggal dunia. Selain itu ada 178.883 orang dalam pemantauan (ODP) dan 15.646 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dipantau kondisinya.

 

0 comments

    Leave a Reply