Presiden Jokowi Ingatkan Menkes Terawan soal Roadmap Vaksinasi Corona

IVOOX.id, Jakarta - Presiden Jokowi lagi-lagi mengingatkan agar peta jalan atau roadmap vaksinasi corona segera dipaparkan. Detail, jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Mengenai pelaksanaan vaksinasi, saya minta timeline pelaksanaan segera diselesaikan dengan memperhatikan ketersediaan sarana, prasarana, dan infrastruktur pendukung, lalu distribusi dan interval pemberian vaksin yang akan digunakan per wilayah," kata Jokowi saat membuka ratas soal vaksinasi corona secara virtual, Senin (26/10).
Menurutnya, hal ini sangat urgent. Masyarakat harus memahami secara komprehensif apa yang menjadi niat pemerintah.
Jokowi tak spesifik menyebut nama siapa yang diperintahnya. Namun Menkes Terawan Agus Putrantolah yang menjadi komando program vaksinasi.
Ini bukan kali pertama Jokowi mengingatkan soal vaksinasi. Pekan lalu ia meminta Kemenkes sebagai pelaksana harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
"Kemudian masalah yang berkaitan dengan vaksinasi, ini perlu persiapan lapangan, persiapan implementasi. Sehingga perlu juga yang berkaitan dengan training. Jangan anggap enteng, ini bukan hal mudah," kata Jokowi dalam rapat koordinasi virtual dalam menyambut long weekend akhir Oktober, Senin (19/10).
Bahkan, jika ditilik dua pekan lalu, Jokowi sudah menagih roadmap untuk dipresentasikan pada pekan kedua Oktober.
"Untuk roadmap pemberian vaksin minggu ini saya minta secara khusus dipaparkan sehingga jelas apa yang akan kita lakukan," ucap Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan Komite Penanganan COVID-19, Senin (12/10).
Soal vaksinasi ini memang bukan perkara mudah. Apalagi mengingat jumlah penduduk dan geografis Indonesia.
Persiapan fasilitas harus betul-betul matang. Rantai dingin (cold chain), kendaraan, dan roadmap harus diperhitungkan detail.
Selain itu, soal SDM juga perkara rumit. Untuk menyuntik 160 juta orang dalam satu tahun, target untuk mencapai herd immunity, tentu bukan perkara mudah.
Rencana vaksinasi bulan November juga diprediksi oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan bakal molor. Perkara utamanya adalah: izin darurat dari BPOM.
"Tadi Presiden telepon saya, tadinya rencana minggu kedua November, karena barangnya (vaksinnya) sudah dapat. Tapi bisa saja tidak kecapaian (kesampaian) minggu kedua November, bukan karena barangnya," jelas Luhut dalam pengarahan mengenai Omnibus Law di Lemhannas RI, Jumat (23/10) malam, seperti dilansir Antara, Sabtu (24/10).
"Barangnya sudah siap, tetapi adalah emergency use authorization itu belum bisa dikeluarkan BPOM karena ada aturan-aturan atau step-step yang harus dipatuhi," imbuhnya.
Tiga kandidat vaksin yang menurut rencana dipakai tahun 2020 adalah Sinovac, CanSino, dan Sinopharm. Total dosis yang mereka komitmenkan adalah 15,1 juta dosis.

0 comments