Presiden: Jangan Sampai Kita Kehilangan Akar Budaya Sendiri | IVoox Indonesia

April 20, 2025

Presiden: Jangan Sampai Kita Kehilangan Akar Budaya Sendiri

WhatsApp Image 2018-02-06 at 15.07.30

IVOOX.id, Depok – Saat memberikan sambutan pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 yang dilaksanakan di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Selasa, (6/2/2018), Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada para pelajar Indonesia yang berprestasi.

Presiden sangat bangga terhadap para pelajar yang memiliki prestasi baik itu di ajang nasional maupun internasional, beberapa diantara yang diberikan apresiasi adalah siswa dari SMA Negeri di Bali,NTB dan Gunung Kidul.

“Made Radikia Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarima meraih penghargaan khusus dari American Meteorological Society tentang alat prediksi cuaca,” ucap Presiden.

“Kemudian M. Naufal Giffary, siswa SMAN 1 Mataram, NTB, peraih emas dalam International Foundation for Art and Culture di Jepang 2017," tambahnya.

Selain itu, ada Ahnaf Fauzy Zulkarnain siswa SDN Karangrejek 2 Kabupaten Gunung Kidul yang menemukan teknologi sederhana perontok jagung menjadi Peneliti Cilik Terunggul dalam ajang Kalbe Junior Scientist Award 2016.

Presiden berharap dengan memberikan apresiasi kepada para siswa yang berprestasi dapat memacu motivasi untuk para pelajar lain yang di Indonesia.

“Prestasi-prestasi seperti ini memang harus dimunculkan dan diangkat agar anak-anak kita juga terpacu termotivasi untuk mengikuti teman-temannya yang memiliki prestasi-prestasi,” ujar Presiden.

Presiden berharap infrastruktur pendidikan terus dibenahi agar pendidikan di Indonesia semakin maju, Presiden juga menyayangkan peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini terkait kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan.

“Meninggalnya Guru SMA di Kabupaten Sampang Ahmad Budi Cahyono menjadi catatan besar kita ada apa ini? Kenapa ini terjadi?" ucap Presiden.

Selain itu masih maraknya aksi bullying, tawuran antar pelajar di beberapa daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter pelajar masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi dunia pendidikan Indonesia.

Presiden berharap semua itu tidak hanya menjadi perhatian para guru dan orang tua, namun menjadi perhatian semua lapisan masyarakat.

Presiden juga menegaskan jangan sampai anak-anak Indonesia kehilangan nilai-nilai kebudayaan karena perkembangan teknologi, menurut Presiden perkembangan teknologi seharusnya bisa membantu mereka untuk lebih mengenal budaya sendiri.

"Jangan sampai kita kehilangan akar budaya kita”, ujar Presiden.

Untuk itu Presiden ingin agar kebudayaan menjadi napas dari kelangsungan hidup bangsa dan sistem pendidikan menjadi jantung dari kebudayaan itu sendiri.

0 comments

    Leave a Reply