Prabowo Targetkan Buka 30 Fakultas Kedokteran Baru untuk Penuhi Kebutuhan Dokter Umum | IVoox Indonesia

September 10, 2025

Prabowo Targetkan Buka 30 Fakultas Kedokteran Baru untuk Penuhi Kebutuhan Dokter Umum

Presiden Prabowo Subianto meresmikan RSPON
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa (26/8/2025). ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto.

IVOOX.id – Presiden Prabowo Subianto menargetkan membuka 30 fakultas kedokteran baru di berbagai kampus di Indonesia untuk memenuhi jumlah dokter umum yang saat ini dinilai masih kurang.

Di hadapan para dokter dan tenaga kesehatan saat peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025, Presiden juga menyampaikan target pemerintah segera membuka 148 program studi (prodi) khusus pendidikan spesialis dan subspesialis pada tahun 2025.

"Tahun ini, kita juga akan buka 148 prodi di 57 fakultas kedokteran, dan juga 125 prodi ini adalah untuk spesialis, dan sisanya, 23 adalah prodi subspesialis. Saya ingin menambah fakultas kedokteran. Yang sekarang harus kita tambah, jumlah mahasiswa dan jumlah lulusan," kata Presiden Prabowo, dikutip dari Antara, Rabu (27/8/2025).

"Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru. Insya Allah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000," kata Prabowo.

Prabowo melanjutkan jika langkah-langkah untuk memenuhi kekurangan dokter umum dan dokter spesialis, dokter subspesialis itu segera dilakukan, maka Indonesia harus menunggu sampai 35 tahun lagi sampai akhirnya memiliki jumlah dokter yang cukup untuk merawat 280 juta lebih penduduk.

Oleh karena itu, Prabowo menekankan pemerintah harus bekerja keras untuk mengatasi masalah kekurangan dokter, dokter spesialis, dan dokter subspesialis itu.

"Kekurangan tenaga paramedis terjadi di seluruh dunia. Kita rebutan, Eropa, Amerika, kekurangan dokter, kekurangan tenaga medis. Jadi, kita harus bekerja keras," ujar Presiden Prabowo.

Presiden menekankan harus menggunakan segala kemampuan untuk mencapai cita-cita yaitu kesehatan yang terbaik, layanannya untuk seluruh rakyat Indonesia, karena kesehatan dan pendidikan adalah bagian dari kesejahteraan.

Kesejahteraan adalah hak seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang paling miskin, dan yang tinggal di (daerah) paling terpencil berhak mendapat pelayanan kesehatan yang terbaik, ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga menekankan pendidikan dan kesehatan menjadi wujud dari demokrasi yang sebenarnya, karena negara yang berhasil menegakkan demokrasi, ialah negara yang dapat memberikan pendidikan dengan layanan terbaik, dan pelayanan kesehatan terbaik.

"Pendidikan dan kesehatan adalah demokratisasi. Itu saudara-saudara. Mengapa pemerintah, siapa pun yang memerintah, siapa pun wajib memperjuangkan pendidikan yang terbaik, dan kesehatan yang terbaik," kata Presiden.

Kesehatan dan pendidikan yang baik, hanya bisa diwujudkan kalau tidak ada korupsi, kalau tidak ada manipulasi, kalau tidak ada kebocoran. Setiap rupiah yang (diperuntukkan) membeli alat-alat yang terbaik dunia harus sampai ke rakyat, dan tidak boleh ada yang merasa (lebih) di atas (daripada) golongan lain, sambung Presiden.

Resmikan Gedung Baru RSPON

Presiden RI Prabowo Subianto berpesan agar para dokter dapat memiliki istirahat yang cukup sehingga dapat membuat keputusan yang tepat, terutama saat berjalannya operasi terhadap pasien saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

"Saya akan beri saudara-saudara cukup waktu untuk istirahat. Karena yang kita butuh dari saudara adalah leadership management, the best decision. Best decision berarti saudara harus dalam keadaan segar apalagi kalau dokternya enggak segar, nanti operasinya enggak bagus. Jadi dokter-dokter juga harus cukup istirahat," kata Presiden Prabowo, dikutip dari Antara.

Dalam sambutannya itu, Presiden berpesan kepada kepala rumah sakit agar para dokter harus diberi waktu yang cukup untuk istirahat.

Adapun peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, menandai peningkatan layanan kesehatan otak di Indonesia yang tidak hanya berfokus pada pelayanan medis, tetapi juga pendidikan dan penelitian.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa rumah sakit ini memiliki peran strategis dalam mencetak dokter spesialis saraf sekaligus sebagai pusat riset unggulan.

Presiden Prabowo juga mengaku terkesan dengan perkembangan fasilitas dan kualitas tenaga medis di RSPON yang dilihatnya saat peninjauan sebelum acara peresmian berlangsung. Kepala Negara menekankan bahwa rumah sakit ini tidak kalah dengan pusat kesehatan terbaik di dunia.

"Saya tadi keliling, saya melihat rumah sakit ini sekarang sudah secara fisik, dan secara alat, dan secara spesialis ahli-ahli, saya sudah melihat tidak kalah dengan rumah sakit-rumah sakit yang terbaik di luar negeri," kata Presiden.

Gedung layanan terpadu menghadirkan peningkatan kapasitas pelayanan dengan penambahan 254 bed pasien, kamar operasi, laboratorium, serta fasilitas pemeriksaan MRI berteknologi mutakhir. Selain itu, gedung ini juga akan dilengkapi pemeriksaan unggulan neurorestorasi yang lebih banyak dan lebih luas.

Atas peningkatan tersebut, Presiden pun mengapresiasi kemampuan RSPON yang telah menguasai teknologi tinggi dalam bidang kedokteran saraf, mulai dari operasi tumor otak hingga terapi untuk penyakit degeneratif.

Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa peresmian ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan berbasis riset dan teknologi modern.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen, para menteri kabinet Merah Putih, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, dan Direktur Utama RS PON Mahar Mardjono dr. Adin Nurkhasanah.

0 comments

    Leave a Reply