Prabowo Tantang KAI Bangun 30 Rel dan Rangkaian Baru Kereta dalam Setahun | IVoox Indonesia

November 7, 2025

Prabowo Tantang KAI Bangun 30 Rel dan Rangkaian Baru Kereta dalam Setahun

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (empat kiri) menekan tombol sebagai simbol peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025). Presiden Prabowo didampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (tiga kiri), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (empat kanan), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (dua kiri), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kanan), Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin (kiri), Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo (dua kanan), dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tiga kanan). ANTARA/Andi Firdaus

IVOOX.id – Presiden RI Prabowo Subianto menantang Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Bobby Rasyidin untuk menyelesaikan penambahan 30 titik perpanjangan rel dan rangkaian kereta baru dalam waktu maksimal satu tahun.

Tantangan itu disampaikan Presiden saat memberikan arahan langsung kepada jajaran PT KAI di sela agenda meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025.

"Yang saya minta harus dilaksanakan secepatnya. Bisa berapa bulan, Dirut KAI? Enam bulan? Sudah, kita kasih waktu satu tahun. Ini rakyat yang jadi saksi,” kata Prabowo, Selasa (4/11/2025), dikutip dari Antara.

Presiden Prabowo mengatakan transportasi publik berbasis rel adalah sarana vital yang paling banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Kalau orang kaya bisa naik pesawat, bisa naik mobil. Tapi rakyat sebagian besar akan merasa manfaat dari kereta api,” ujarnya.

Presiden kemudian mengungkapkan bahwa dirinya telah menyetujui usulan penambahan rangkaian baru untuk wilayah Jabodetabek dengan nilai investasi besar.

“Dirut PT KAI mengatakan harus membuat tambahan gerbong, rangkaian baru. Satu rangkaian butuh uang 9 juta dolar. Benar? Beliau ajukan totalnya Rp 4,8 triliun. Ya? Saya setujui, bahkan akan saya alokasikan, bahkan beliau mengajukan Rp 4,8 triliun saya setujui, tapi tidak Rp 4,8 triliun, Rp5 triliun saya setujui,” kata Presiden disambut tepuk tangan.

Ia mengatakan tambahan dana tersebut adalah bentuk komitmen pemerintah untuk menghadirkan pelayanan transportasi publik yang lebih baik bagi rakyat.

“Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat demi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” katanya.

Prabowo berharap tambahan 30 rangkaian baru itu dapat meningkatkan kenyamanan dan kapasitas layanan kereta, terutama di kawasan padat Jabodetabek.

“Saya tadi coba sendiri, bersih, nyaman, ber-AC. Jadi, harus seperti itu semua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama di sesi wawancara cegat, Presiden juga menyinggung rencana pengembangan jalur kereta api di luar Pulau Jawa, termasuk Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Ia menekankan pentingnya transportasi berbasis rel untuk menekan biaya logistik nasional.

“Sumatera perlu, karena bukan hanya untuk penumpang, tapi juga untuk barang—logistik hasil bumi seperti kelapa sawit, karet, kopi, timah, nikel. Daripada pakai truk yang bikin jalan rusak dan habiskan BBM, dengan kereta api listrik kita bisa turunkan biaya ekonomi,” katanya.

Presiden pun menginstruksikan Menteri Koordinator dan Menteri Perhubungan untuk segera menyiapkan perencanaan konkret pembangunan jalur kereta di luar Jawa.

“Saya minta Menko segera merencanakan sama Menteri Perhubungan. Saya minta, kapan mulai? Segera mungkin. Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Ini mereka tuh satu tahun kerja, dia bilang sama dengan tiga tahun. Siap, Pak. Gak ada Sabtu-Minggu, kan?,” ujar Prabowo kepada Menteri Perhubungan.

Dalam acara peresmian Stasiun Tanah Abang Baru dan peninjauan layanan KRL Commuter Line hari ini, Presiden Prabowo didampingi antara lain Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

0 comments

    Leave a Reply