Prabowo Serukan Bersih-bersih Korupsi di Tubuh Pemerintahan, Sentil LSM | IVoox Indonesia

June 8, 2025

Prabowo Serukan Bersih-bersih Korupsi di Tubuh Pemerintahan, Sentil LSM

Presiden Prabowo berpidato dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila
Presiden Prabowo berpidato dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

IVOOX.id Presiden RI Prabowo Subianto, dalam amanatnya saat memimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025, menyerukan upaya pemberantasan terhadap segala bentuk penyelewengan dan korupsi dalam tubuh pemerintahan.

Dalam upacara yang berlangsung di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025), Presiden menyatakan bahwa bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan serius, bukan hanya dalam bentuk kekurangan sumber daya, tetapi juga menyangkut sikap mental para elite bangsa, terutama mereka yang memegang jabatan penting sebagai wakil rakyat.

“Saya sebagai Presiden Indonesia melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, masih terlalu banyak manipulasi yang dilaksanakan justru di tubuh pemerintahan, di tubuh kekuasaan,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (2/6/2025).

Dalam kesempatan itu, Presiden menekankan pentingnya kembali kepada nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dalam memperbaiki sistem dan perilaku di semua lini kekuasaan.

Ia mengimbau seluruh unsur penyelenggara negara untuk segera berbenah.

“Saya telah disumpah di hadapan rakyat untuk menegakkan undang-undang dasar dan semua perundang-undangan di Republik ini dan insya Allah saya akan melaksanakan sumpah tersebut dengan tidak ragu-ragu!” katanya.

Presiden juga memperingatkan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang merugikan kepentingan rakyat dan merusak integritas lembaga negara.

“Jangan menganggap negara ini tidak ada, jangan menganggap negara ini bisa dipermainkan. Negara kita kuat. Mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan tanpa ragu, tanpa memandang bulu,” katanya.

Prabowo mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak mudah terpecah oleh perbedaan, apalagi perpecahan itu dipicu oleh pengaruh kekuatan asing yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara kuat dan sejahtera.

"Saya mengajak sekali lagi seluruh rakyat Indonesia bersatu. Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing," ujar Presiden.

Presiden mengatakan bahwa sejarah panjang penjajahan dan campur tangan asing menunjukkan adanya upaya sistematis untuk memecah belah bangsa.

Menurut Prabowo, tak sedikit kekuatan asing yang menyuntikkan dana kepada lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna memicu konflik horizontal di dalam negeri.

"Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang. Dengan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita," katanya.

Meski demikian, Presiden menekankan bahwa ajakan ini bukanlah bentuk kebencian terhadap bangsa lain, melainkan peringatan agar Indonesia tidak menjadi korban manipulasi asing.

"Saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk curiga sama bangsa asing. Kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa mana pun," kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengutip semangat para proklamator sebagai pedoman menghadapi dinamika global saat ini.

"Kita ingat kata-kata proklamator kita, bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri," katanya.

Prabowo meyakini dalam beberapa tahun ke depan Indonesia dapat bangkit menjadi negara yang hebat.

Presiden menyebut Indonesia saat ini menempati urutan keempat negara dengan jumlah penduduk terbesar dunia, dan Indonesia juga menempati urutan ke-16 dengan negara dengan perekonomian terbesar dunia.

“Kekayaan kita sungguh besar. Saya sangat yakin dalam beberapa tahun ini, kita akan bangkit sebagai negara yang hebat. Itu keyakinan saya,” kata Presiden.

Walaupun demikian, untuk menjadi negara yang hebat, Presiden menyebut dirinya harus memberantas korupsi, dan menertibkan pejabat-pejabat negara yang menyalahgunakan wewenangnya dan membiarkan kekayaan negara bocor.

“Kekayaan kita sekali lagi sangat besar, tetapi terlalu banyak maling-maling yang mencuri uang rakyat, dan untuk itu saya bertekad akan menertibkan itu semua,” kata Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyesalkan banyak kasus korupsi yang terjadi di pusat-pusat kekuasaan, dan di tubuh pemerintahan.

“Saya sebagai Presiden Republik Indonesia, melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, masih terlalu banyak manipulasi yang dilaksanakan justru di tubuh pemerintahan, di tubuh kekuasaan,” kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan jajarannya untuk berbenah dan menumbuhkan kembali kepercayaan rakyat kepada pejabat-pejabat negara.

“Saya menggunakan kesempatan ini, pada hari peringatan lahirnya Pancasila, untuk mengimbau, mengajak seluruh unsur yang diberi kepercayaan oleh rakyat, marilah kita kembalikan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai luhur perjuangan bangsa kita, marilah kita menggunakan momentum ini untuk memperbaiki diri, memperbaiki sistem kita masing-masing,” kata Presiden.

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, tetapi untuk tahun ini upacara memperingati Hari Lahir Pancasila secara nasional digelar pada Senin, 2 Juni 2025.

Di Gedung Pancasila, upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Senin pagi dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo, dan dihadiri oleh Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, dan menteri-menteri Kabinet Merah Putih.

0 comments

    Leave a Reply