Prabowo Pandang China Mitra Strategis Karena Negara Pertama yang Dikunjungi PM Li Qiang

IVOOX.id – Presiden RI Prabowo Subianto memandang hubungan Indonesia dan China sebagai mitra yang sangat strategis sehingga China menjadi negara yang pertama kali atau perdana yang dikunjunginya setelah Prabowo resmi dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam sambutannya pada pertemuan bisnis yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan turut dihadiri Perdana Menteri China Li Qiang.
"Mungkin kurang dari tiga minggu, negara pertama yang saya kunjungi, resmi sebagai Presiden Republik Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok. Karena saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah suatu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya di Jakarta, Sabtu (24/5/2025) malam, dikutip dari Antara.
Prabowo menyampaikan apresiasi atas Pemerintah China yang telah menerima kunjungannya, bahkan sebelum dilantik sebagai Presiden, atau masih sebagai Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Setelah dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, Presiden pun memilih China sebagai negara pertama yang menjadi tujuan lawatan kenegaraan perdananya.
Menurut Kepala Negara, hubungan China dan Indonesia tidak hanya menjadi bilateral yang strategis dan menjanjikan, tetapi juga dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan keduanya.
Dalam sambutannya itu, Presiden juga memandang peradaban China yang merupakan tertua di dunia telah mengajarkan nilai-nilai budaya yang sangat tinggi.
Prabowo menilai peradaban China selalu ingin mencari kebaikan bersama dan berusaha menciptakan harmoni.
"Karena itu saya sangat bertekad untuk menjaga apa yang sudah dicapai sampai sekarang perlu kita tingkatkan," kata Prabowo.
Adapun Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China menghadiri pertemuan bisnis yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia guna mempertemukan puluhan pengusaha kedua negara dan menjajaki peluang investasi.
Presiden Prabowo dan PM Li Qiang tiba di lokasi hotel di Jakarta, sekitar pukul 19.00 WIB di mana keduanya kompak mengenakan setelan jas hitam untuk menghadiri pertemuan bisnis yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia guna mempertemukan puluhan pengusaha kedua negara dan menjajaki peluang investasi.
Sejumlah menteri anggota Kabinet Merah Putih yang turut menyambut Presiden Prabowo dan PM Li Qiang, antara lain Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga CEO BPI Danantara Indonesia, Rosan P. Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Kunjungan resmi PM Li Qiang selama tiga hari di Jakarta juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok.
Dalam kesempatan sebelumnya, Rosan mengatakan bahwa puluhan pengusaha China yang datang bersama PM Li Qiang tidak hanya yang sudah berinvestasi, tapi juga yang masih menjajaki peluang investasi di Indonesia.
"Beliau hadir tidak hanya sendiri, tapi juga dengan rombongan pengusahanya, ada kurang lebih 60 pengusaha yang hadir, dan itu adalah pengusaha-pengusaha yang besar," kata Rosan dalam keterangan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (24/5/2025), dikutip dari Antara.
Dalam Upacara Penyambutan Resmi dan pertemuan bilateral yang dijadwalkan pada Minggu (25)/5/2025) oleh Presiden Prabowo Subianto, kunjungan ini dinilai akan membawa potensi besar dalam memperkuat kerja sama ekonomi, terutama melalui perluasan investasi dari Tiongkok.
Rosan mengungkapkan bahwa dirinya juga telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha China sebelumnya.
Ia menyoroti pertemuan bisnis yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini dihadiri setidaknya oleh lebih dari 100 pengusaha baik dari China maupun Indonesia.
"Forum ini sangat strategis untuk mendorong terbentuknya kesepakatan-kesepakatan baru yang konkret," kata Rosan.
Kunjungan PM Li Qiang Bawa Investasi 10 Miliar Dolar AS
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyatakan kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke RI tak hanya seremonial, tapi juga membawa prospek kerja sama konkret, termasuk implementasi investasi 10 miliar dolar AS yang sebelumnya disepakati kedua negara.
"Investasi tersebut sudah mulai berjalan dan mencakup sejumlah sektor strategis," ujarnya kepada media saat menyambut ketibaan PM Li Qiang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (24/5/2025), dikutip dari Antara.
Selain proyek yang telah berjalan, kunjungan PM Li juga membuka peluang bagi sejumlah kerja sama baru di bidang transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan sektor kimia.
Rosan menyebut bahwa proyek-proyek ini melibatkan kolaborasi antara perusahaan swasta, BUMN, dan mitra asing.
"Yang baru ini sifatnya lintas sektor, mulai dari gerbong kereta api, industri baterai kendaraan listrik, hingga industri kimia. Kami akan mengawal realisasinya agar sesuai harapan," katanya.
Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kerja sama ekonomi dengan China akan terus diperluas sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam.
Menanggapi isu kebijakan luar negeri seperti hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Rosan menegaskan bahwa fokus utama adalah memperdalam kemitraan bilateral yang saling menguntungkan.
"Kita akan lebih fokus untuk pembahasan penguatan kolaborasi dua negara," katanya.

0 comments