Prabowo Berharap India Kirim Profesor dan Dokter untuk Mengajar di Indonesia | IVoox Indonesia

May 6, 2025

Prabowo Berharap India Kirim Profesor dan Dokter untuk Mengajar di Indonesia

Presiden RI Prabowo Subianto (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi
Presiden RI Prabowo Subianto (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi berfoto bersama dalam pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024) waktu setempat. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

IVOOX.id – Presiden RI Prabowo Subianto berharap India dapat mengirimkan profesor dan dokter spesialis mereka untuk mengajar di perguruan tinggi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024) waktu setempat.

"Kami berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan India, khususnya melalui pengiriman profesor dan dokter spesialis untuk mengajar di perguruan tinggi kami," ucap Presiden Prabowo, dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (19/11/2024), dikutip dari Antara.

Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang kerja sama strategis di bidang kesehatan, pendidikan, dan perdagangan, serta memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.

Dalam sambutannya, Presiden menyoroti potensi kerja sama di bidang kesehatan dan pendidikan.

Prabowo mengungkapkan kebutuhan Indonesia terhadap tenaga medis cukup mendesak, mengingat saat ini Indonesia kekurangan 160 ribu dokter.

Oleh karena itu, Prabowo berharap India dapat mengirimkan tenaga ahli untuk mengajar pendidikan kesehatan di Indonesia.

Selain itu, Kepala Negara turut menyambut baik minat perusahaan-perusahaan India di bidang kesehatan, termasuk industri farmasi dan pembukaan cabang rumah sakit asing di Indonesia.

Prabowo menekankan pentingnya meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di India dan mendorong kolaborasi pendidikan yang lebih erat.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang perdagangan, khususnya terkait impor beras dari India.

"Kami berharap dapat menyelesaikan kesepakatan impor beras dari India," tambah Presiden.

Prabowo juga menyampaikan ucapan terima kasih atas penghormatan India yang mengirimkan Utusan Khusus Pabitra Margherita untuk menghadiri pelantikan dirinya beberapa pekan lalu.

"Indonesia dan India memiliki hubungan yang panjang dan sangat baik. Kami sangat menghargai hubungan ini dan berkomitmen untuk meningkatkannya di berbagai bidang," ujar Prabowo.

Bertemu para pemimpin MIKTA

Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering yang ke-2 di sela-sela pelaksanaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024) waktu setempat.

Mengutip Antara, Selasa (19/11/2024), pertemuan yang diselenggarakan oleh Meksiko sebagai Ketua MIKTA 2024 ini berlangsung di salah satu ruangan yang ada di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro.

Kegiatan Leaders’ Gathering berlangsung dalam suasana informal, diawali dengan sesi brief greeting antar para pemimpin MIKTA, yaitu Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turki, dan Australia.

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama yang mencerminkan kekompakan dan solidaritas antar-negara anggota MIKTA.

Sesi foto bersama para pemimpin MIKTA tersebut kembali menjadi momen penting, mengingat ini adalah kali kedua pemimpin MIKTA berkumpul di sela-sela KTT G20.

Kegiatan ini dimulai dengan sesi foto pertama di KTT G20 Bali pada 2022, kemudian dilanjutkan dengan Leaders’ Gathering perdana saat Keketuaan Indonesia di New Delhi pada 2023.

Pertemuan MIKTA di KTT G20 Brasil menegaskan kembali peran forum ini sebagai wadah konsultasi untuk mendorong kerja sama yang inklusif dan responsif terhadap isu-isu global.

Dalam kesempatan tersebut, para pemimpin juga menyoroti pentingnya memperkuat hubungan antarnegara anggota dalam menghadapi tantangan global.

Para pemimpin negara yang hadir adalah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

0 comments

    Leave a Reply