PP Muhammadiyah Ajak Warga Indonesia Gunakan Hak Pilihnya

IVOOX.id, Purwokerto - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengajak warga Indonesia menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
“Kami PP Muhammadiyah mengajak seluruh warga bangsa untuk aktif untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak golput, sesuai dengan apa yang menjadi pilihan masing-masing," kata Kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai menghadiri pelantikan Dr. Anjar Nugroho, M.S.I., M.H.I. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Gedung Rektorat UMP, Purwokerto, Sabtu (13/4)
Oleh karena pilihannya dalam pemilu berbeda-beda, Haedar mengajak warga untuk saling menghormati perbedaan politik dengan sikap yang dewasa, toleran, tidak saling merendahkan, apalagi sampai bermusuhan satu sama lain hanya karena perbedaan politik.
"Pilihan politik itu kan berkaitan dengan kesadaran setiap orang dan hak setiap orang sehingga siapa pun tidak bisa memaksa pilihan politik. Dan saya yakin, kita sebagai bangsa Indonesia, pilihan politik itu sama baiknya, sama untuk kepentingan bangsa dan negara, dan sama untuk mewujudkan cita-cita pemerintahan yang 'good governance' dan mewujudkan cita-cita bangsa. Nah karena itu, perbedaannya jangan sampai membuat kita retak sebagai bangsa," tegasnya, seperti dikutip Antara.
Dia mengharapkan penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar betul-betul saksama dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan konstitusi, melaksanakan pemilu yang jujur dan adil juga transparan serta bisa mengantarkan proses demokrasi ini menjadi demokrasi yang bukan hanya sukses, juga membangun kebersamaan bangsa.
Sementara kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) juga diharapkan bisa menjalankan fungsi kontrolnya sesuai dengan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsinya, berdiri tegak di atas semua golongan dan kontestan. "Baik KPU maupun Bawaslu tentu tetap bersikap adil," katanya.
Haedar juga berharap kepada para kontestan, baik para calon, pendukung, maupun tim sukses untuk memanfaatkan waktu terakhir menjelang pemilihan dengan benar-benar menciptakan suasana yang damai, bersatu, dan bisa menurunkan tensi politik.
Sementara yang belum memperoleh mandat atau pihak yang kalah dalam kontestasi, dia mengharapkan agar bisa menerima kekalahan itu dengan jiwa besar serta dengan sikap kenegarawanan dan menghormati hasil.
Jika ada hal-hal yang tidak memuaskan, kata dia,, ada mekanisme yang dapat ditempuh, yakni mekanisme melalui Mahkamah Konstitusi atau prosedur-prosedur yang secara konstitusi diberikan, sehingga tidak perlu lagi ikhtiar-ikhtiar yang sifatnya mobilisasi massa.
"Saya yakin, bangsa Indonesia dan semua pihak itu sudah terdidik secara matang dalam berbagai periode pemilu, sehingga pemilu saat ini harus lebih matang, lebih dewasa, lebih cerdas," katanya.


0 comments